Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk memperkirakan konsumsi avtur perseroan sepanjang tahun ini mencapai 1,38 miliar liter. Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA), Noviantono Herupratomo mengatakan besarnya konsumsi itu merupakan konsekuensi logis terhadap pertumbuhan industri penerbangan.
"Pertumbuhan kebutuhan avtur dibanding 2012 lalu 10-15%," kata Noviantono ditemui di sela-sela penandatanganan dengan ATR dan NAC, di Jakarta, Selasa (1/10).
Ia mengatakan, kebutuhan bahan bakar maskapai penerbangan pelat merah ini pada tahun lalu sekitar 1,2 miliar liter avtur. Saat itu penambahan pesawat hanya 22 unit, dengan nett pesawat sebanyak 18 unit. "Kami tahun ini tambah 26 pesawat termasuk 2 ATR yang mau datang November dan Desember nanti," kata dia.
Hal itupun membuat kebutuhan bahan bakar semakin bertambah dan membuat biaya operasional semakin membengkak. Seperti yang disampaikan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar, bahwa biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar bisa mencapai 38-40% dari total cost operasional satu pesawat.
"Dibanding tahun lalu kami sudah mengalami kenaikan konsumsi bahan bakar hingga dua kali lipat," ungkap Novianto. Sayangnya, ia tak menjelaskan secara rinci berapa dollar atau rupiah yang dikeluarkan untuk itu.
Ia menambahkan dengan penambahan sejumlah armada Garuda Indonesia sampai tahun 2017, avtur yang dibakar semakin besar. Untuk tahun depan ia memperkirakan kebutuhan bahan bakar tersebut naik 20%, meskipun penambahan armadanya tidak lebih banyak dibanding tahun ini. (Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News