kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Mazda targetkan jual 12.000 unit mobil


Jumat, 24 Januari 2014 / 14:29 WIB
Tahun ini, Mazda targetkan jual 12.000 unit mobil
ILUSTRASI. Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM bersubsidi. Pemerintah juga menambah anggaran bansos.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Mazda Indonesia tahun ini menatap penjualannya dengan lebih realistis. Perusahaan otomotif asal Jepang itu tahun ini menargetkan penjualan 12.000 unit atau hanya naik 8,5% dari tahun lalu 11.052 unit.

Keizo Okue, Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia (MMI) mengaku, target ini cukup baik karena pasar mobil di Indonesia tahun ini diprediksi turun. "Turun, jika dibandingkan 2013 tanpa menghitung LCGC. Pasalnya, kami tidak ikut di segmen itu. Jadi target tetap naik," jelas Okue di sela Media Gathering Mazda, Fable, Jakarta Selatan, (23/1).

Tahun ini, jelasnya, penjualan LCGC bisa mencapai 100.000 unit. Jika Gaikindo memprediksi penjualan 1,250 juta unit, tanpa LCGC total penjualan hanya 1,15 juta unit. Pasar ini kemudian diperebutkan model lama dan baru yang diluncurkan tahun ini. "Kondisi ekonomi kurang mendukung karena suku bunga kredit tinggi dan nilai tukar rupiah masih lemah," beber Okue.

Tahun ini, Mazda masih mengandalkan tiga model utamanya, yakni Mazda2, CX-5 dan Biante. Ketiga model ini tahun lalu menunjukkan performa penjualan memuaskan dengan pertumbuhan 57% (Biante) dan 49% (CX-5). Sementara Mazda2 masih model terlaris dengan sumbangan 31,2% atau 3.456 unit.

Tahun lalu turun

Pada 2013 kemarin, MMI gagal mencapai target penjualan yang semula ditetapkan 16.000 unit. Tahun lalu, penjualan Mazda hanya 11.052 unit, turun dibandingkan penjualan 2012 yang sebanyak 12.391 unit.

Kegagalan ini, menurut Okue karena minimnya penjualan mobil pickup terbaru BT-50. Kondisi bisnis pertambangan dan hasil perkebunan yang anjlok langsung berdampak pada penjualan.

"Semua merek yang memasarkan pickup merasakannya. Saya berharap situasi pertambangan dan perkebunan bisa membaik segera dan membuat penjualan BT-50 lebih baik," kilah Okue. (Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×