kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun ini PLN teken perjanjian jual-beli 10.000 MW


Kamis, 25 Juni 2015 / 21:52 WIB
Tahun ini PLN teken perjanjian jual-beli 10.000 MW


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyampaikan progres penyelesaian proyek 35.000 Mega watt listrik. Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, dari 35.000 MW pihaknya akan segera menandatangani perjanjian jual-beli listrik alias Power Purchasing Agreement (PPA) sebesar 10.000 MW tahun ini.

Proyek listrik itu berada di sejumlah daerah. Misalnya di Sumatera sebesar 1.158 MW, Jawa-Bali 5.000 MW, Kalimantan 700 MW, Sulawesi 2.560 MW Maluku dan Papua 500 MW. "Total nilai proyek itu mencapai Rp 150 triliun," ujar Sofyan, Kamis (25/6).

Namun meski akan segera ditandatangani PPA-nya masih banyak kendala dalam progres pembangunan proyek tersebut. Kendala-kendala itu di antaranya mengenai pembebasan lahan, serta berbagai pengurusan izin seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin lingkungan.

Sebetulnya, dari 10.000 MW ini sebagian besar akan diselesaikan oleh swasta, alias Independent Power Plant (IPP), sementara PLN hanya berfungsi sebagai pembeli siaga saja. PLN sendiri akan mengerjakan sekitar 4.000 MW dari 10.000 MW tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, dari target 35.000 MW baru sekitar 19 proyek yang sudah masuk dalam tahap konstruksinya. Pemerintah berjanji akan menyelesaikan berbagai hambatan yang dikeluhkan.

Misalnya saja mengenai pembebasan lahan, Sudirman bilang Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan untuk segera mengeluarkan Peraturan Presiden yang mempercepat pembebasan lahan. Perpres itu akan mengatur mulai dari pembebasan lahan, koordinasi, perizinan hingga bagaimana menyediakan energi primer. "Draft nya sedang dikejar selesai secepatnya," ujar Sudirman.

Sementara itu, selain mengejar target proyek 35.000 MW pemerintah tahun ini juga tengah menuntaskan proyek listrik 7.000 MW, yang merupakan sisa proyek era pemerintahan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×