Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Meskipun cuaca buruk mempengaruhi produksi garam, namun produksi garam konsumsi nasional pada 2013 surplus 521.308 ton. Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi garam nasional mencapai 3,3 juta ton.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sharif C. Sutardjo mengatakan, dengan realisasi produksi garam ini, Indonesia tak perlu mengimpor garam konsumsi lagi. "Sejak tahun 2012 Indonesia sudah swasembada garam konsumsi. Tahun 2013 surplus 521.308 ton garam konsumsi sehingga tidak perlu impor tahun ini," katanya Rabu (8/1)
Total produksi garam dari petambak dalam program Pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar) dan non Pugar serta PT Garam pada 2013 mencapai 1,32 juta ton. Sementara itu, sisa produksi garam 2012 mencapai 641.700 ton. Sehingga, total pasokan garam konsumsi pada 2013 mencapai 1,96 juta ton.
Pasokan garam ini bisa memenuhi kebutuhan garam konsumsi 2013 sebesar1,44 juta ton. Artinya, sisa stok garam kosumsi yang belum terserap masih 0,52 juta ton.
Sebenarnya, kata Sharif, realisasi produksi garam konsumsi 2013 masih di bawah target yang dipatok pemerintah sebesar 1,8 juta ton. Tapi, berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika masa produksi garam tahun lalu hanya sekitar 1,5 bulan. Maka, KKP merevisi target produksi garam 2013 menjadi hanya sepertiga dari target awal.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian KKP, Sudirman Saad menambahkan dari target produksi garam 2014 sebesar 3,3 juta ton, rinciannya 1,5 juta ton garam konsumsi, dan 1,8 juta ton garam produksi. Untuk mencapai target tersebut, kata Sudirman, pemerintah akan melatih petani garam agar bisa memproduksi garam industri dengan teknologi ulir filter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News