kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun politik, pasar properti diprediksi akan lesu


Rabu, 01 November 2017 / 11:28 WIB
Tahun politik, pasar properti diprediksi akan lesu


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia pada tahun depan akan memasuki tahun politik. Hal itu disadari betul oleh para pengembang properti. Oleh karena itu, banyak pihak yang sudah menyiapkan diri untuk menghadapi kondisi tersebut.

Lucy Rumantir, Senior Technical Advisor Savills Indonesia dalam acara Savills Property Leaders Dialogue, forum bisnis dan networking stakeholder pasar properti di Indonesia, mengatakan,  pada akhir 2018 hingga 2019 pasar properti akan lesu. Hal itu bisa membuat investor wait and see untuk menginvestasikan dananya. Sebab pergolakan politik bisa menentukan ekonomi.

Pasar akan menunggu siapa presiden yang terpilih. Jika presiden yang sekarang terpiih kembali kondisi ekonomi diprediksi akan relatif stabil karena pasar sudah mengetahui rekam jejaknya di periode yang telah berjalan. Smentara jika yang terpilih tokoh baru akan ada ketidakpastian pasar karena akan muncul pertanyaan tentang kebijakan pemerintahan baru dan lainnya. 

Namun menurutnya, bagi investor asing masa-masa seperti ini merupakan momen terbaik untuk berinvestasi. Sebab, di kala pasar turun investor asing bisa memulai pembangunan. "Sehingga ketika pasar pulih dan demand meningkat mereka tinggal melakukan pemasaran kepada masyarakat," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/11).

Selain itu, saat ini pasar properti Indonesia lebih banyak didominasi pasar menengah bawah. Saat ini untuk investor asing memang masih banyak melirik investasi di perkotaan dengan menyasar segmen menengah atas. Namun beberapa tahun ke belakang investor asing juga mulai melirik segmen menengah bawah.

Christopher J. Marriott, CEO Southeast Asia Savills Indonesia menambahkan, kendati saat ini pasar masih lesu, namun Indonesia masih menjadi pilihan investasi yang menarik. Imbal hasil di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasar global lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×