Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Meski jumlah penumpang kereta rangkaian listrik (KRL) terus bertambah, tetapi di tahun 2016 nanti PT KAI Commuter Jabodetabek memilih untuk tidak melakukan penambahan jumlah perjalanan yang dioperasikannya.
Demi mengakomodir peningkatan, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia itu lebih memilih untuk menambah jumlah rangkaian kereta di setiap perjalannya.
“Kami tidak akan menambah jumlah perjalanan karena Manggarai itu sekarang dalam tahap pembangunan oleh pemerintah dan itu akan menjadi sangat besar, sehingga kita membatasi untuk menambah perjaanan,” papar Nuruh Fadhila, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek di Jakarta, Senin (28/12).
Menurutnya, sepanjang tahun 2016 nanti, pihaknya akan lebih fokus menerapkan tranformasi 10 rangkaian dan 12 rangkaian kereta. Nantinya KRL yang beroperasi dengan 8 rangkaian kereta akan ditambah 2 dan 4 kereta secara bertahap.
Kata Fadhil, dengan penambahan ini jumlah kapasitasnya masih akan tetap meningkat meski perjalanan tidak ditambah. Demi mempersiapkannya, sejak beberapa bulan terakhir PT KCJ sudah mulai melakukan pelebaran peron di sejumlah stasiun.
Ia menargetkan pada bulan Januari pelebaran peron ini bisa selesai dilakukan. Saat ini penambahan rangkaian ini sudah mulai dilakukan pada lintas Bekasi. “Januari kami akan tambah jadi 12 rangkaian di lintas Bogor,” imbuhnya.
Selama ini lintas Bogor tercatat sebagai rute yang memiliki jumlah penumpang paling banyak. Dari 887 perjalanan yang dioperasikan hampir 70% penumpang berada di lintas Bogor dan Depok. Jumlah tersebut kemudian disusul penumpang dari Bekasi dan Serpong.
Tahun depan PT KCJ sendiri menargetkan untuk mengangkut 258 juta. Angka ini meningkat tipis dari jumlah penumpang yang diangkut tahun ini. Sepanjang tahun 2015, jumlah penumpang KRL mencapai 253 juta penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News