kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemasangan tak jelas, proyek RFID bisa gagal


Selasa, 10 September 2013 / 11:44 WIB
Pemasangan tak jelas, proyek RFID bisa gagal
ILUSTRASI. Karyawan Mandiri Capital Indonesia (MCI) melintas dekat papan nama MCI sesaat setelah peresmian kantor MCI di Jakarta, Senin (14/3). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/03/2016


Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Azis Husaini

JAKARTA.  PT INTI belum bisa menjawab kapan teknologi Radio Frequency Indentification (RFID) dipasang di setiap kendaraan pribadi dan SPBU di seluruh Indonesia. Sebab, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan tanggal pasti dari Pertamina soal pemasangan alat pengendali konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi itu. Menurut, Humas PT INTI, Lili Amalia, pemasangan tersebut akan diselesaikan tahun ini. Saat ditanya waktu spesifiknya, ia tidak menjawab.

Padahal sebelumnya, pihak Pertamina menjanjikan pemasangan RFID bakal dilakukan 1 Sptember 2013. Namun hingga saat ini tidak ada tanda-tanda pemasang RFID. "Kita perlu bantuan semua pihak yang bersangkutan, pokoknya targetnya tahun ini semua rampung, tidak hanya Jabodetabek, bahkan Bandung, atau luar pulau Jawa." ungkap Lili kepada KONTAN, Senin (09/09).

Seperti diketahui, teknologi yang digunakan untuk RFID itu oleh PT INTI langsung di impor dari China, untuk tahap awal PT INTI bakal mendatangkan 100 juta RFID. Menanggapi hal itu, Ali Mundakir, Vice President Coroporate Communication Pertamina mengakui, adanya kendala, namun beliau tidak memberi tahu secara detail sebabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×