kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak jualan iPhone, kinerja Tiphone tidak terganggu


Sabtu, 08 Februari 2014 / 10:00 WIB
Tak jualan iPhone, kinerja Tiphone tidak terganggu
ILUSTRASI. Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG pada Selasa (20/9) Diramal Menguat, Intip Rekomenasi Saham untuk Hari Ini. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Tedy Gumilar

JAKARTA. Saat dua iPhone terbaru iPhone, yakni seri 5c dan 5s diluncurkan secara serentak pada 25 Januari 2014, tidak ada kemeriahan promosi yang dilakukan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE). Padahal, pesaing mereka yang lain sibuk berjualan iPhone terbaru itu. Usut punya usut, Tiphone ternyata tidak mengantongi hak distribusi kedua perangkat itu. Namun Tiphone tak khawatir. Apa sebabnya?

PT Tiphone Mobile Tbk (TELE) tetap optimistis penjualan tahun ini bisa tetap tumbuh. Meski tidak mendapatkan hak distribusi untuk kedua seri anyar iPhone tersebut. Selama ini penopang bisnis penjualan handset yang dilakoni Tiphone memang bukan Apple.

Direktur Utama Tiphone Mobile, Tan Lie Pin, menyatakan, pangsa pasar produk besutan Apple di dalam negeri masih kecil dan kalah jauh dibandingkan dengan produk bersistem operasi Android. Kondisi serupa juga terjadi di Tiphone. "Buat kami tak berpengaruh karena pangsa pasar iOS hanya 2%. Berbeda dengan Android yang pangsa pasarnya mencapai 70%-80%," ucap dia saat dihubungi KONTAN, Jumat (7/2).

Perempuan yang disapa Lily ini berujar, meski sudah mengakuisisi distributor iPhone tahun lalu, pihaknya masih bisa menjual produk iPhone yang lain. Apalagi, Apple kembali merencanakan untuk merilis ulang produk iPhone 4 khusus untuk negara berkembang, termasuk Indonesia.

Nah, hal ini bisa menjadi kesempatan bagi TELE untuk menggenjot penjualan produk iPhone di sini. Namun, kata Lily, perusahaannya tetap akan mengandalkan produk bersistem operasi besutan Google, Android.

Informasi saja, sejak pertengahan 2013 hingga Oktober tahun lalu, Tiphone telah mengakuisisi tiga distributor perangkat telekomunikasi dengan nilai sekitar Rp 400 miliar. Salah satunya adalah distributor iPhone, PT Mitra Telekomunikasi Seluler.

Sementara dua perusahaan lagi berstatus sebagai distributor handset Samsung yang mengandalkan sistem operasi Android. Keduanya adalah
PT Poin Multi Media Nusantara di Bandung, Jawa Barat. Satu lagi PT Perdana Mulia Makmur yang merupakan distributor Samsung untuk wilayah Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×