Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Tangki penampung CPO (crude palm oil) di pelabuhan Telukbayur Padang saat ini penuh dan tidak bisa lagi menampung CPO dari pabrik. "Sementara tangki yang penuh itu itu tidak dipindahkan ke kapal kargo," kata Ketua Bidang Organisasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Bambang Aria Wisena (9/10).
Bambang bilang, penuhnya tangki itu membuat truk tangki pembawa CPO dihentikan menuju pelabuhan. Akibatnya, pabrik yang sudah mulai berproduksi di wilayah Sumbar juga ikut terhenti berproduksi karena barangnya tidak bisa dikirim. Bahkan, pengusaha CPO akhirnya memilih memarkirkan truk tangki pengangkut CPO di parkiran pabrik sambil menunggu pengapalan di pelabuhan normal.
Jika berlangsung lama, Bambang mengkhawatirkan adanya kerugian pada industri CPO. Sementara itu, pelabuhan Teluk Bayur lebih difokuskan untuk bongkar muat bantuan dan bersandarnya kapal-kapal untuk keperluan tanggap darurat. "Sekarang kalau produksi juga tidak bisa dikirim," tambah Bambang.
Sementara itu, Muhammad Suanto Staf Operasional PT Usaha Inti Padang ( pengolah CPO) mengaku khawatir dengan kondisi karyawan dan buruh yang bekerja di pabrik. "Mereka tidak bisa bekerja, sementara di sini ada buruh harian," jelas Suanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News