kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.492   42,00   0,27%
  • IDX 7.740   5,14   0,07%
  • KOMPAS100 1.202   0,02   0,00%
  • LQ45 959   0,20   0,02%
  • ISSI 233   0,05   0,02%
  • IDX30 493   0,53   0,11%
  • IDXHIDIV20 592   0,91   0,15%
  • IDX80 137   0,16   0,11%
  • IDXV30 143   0,28   0,20%
  • IDXQ30 164   0,03   0,02%

Target Pertumbuhan Industri Logistik Sedikit Meleset


Rabu, 08 November 2023 / 06:15 WIB
Target Pertumbuhan Industri Logistik Sedikit Meleset
ILUSTRASI. JAKARTA,22/2-TARGET PERTUMBUHAN SICEPAT. Pekerja melakukan sortir barang yang dikirimkan melalui jasa pengiriman SiCepat di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Pertumbuhan bisnis yang terbilang spektakuler telah membawa SiCepat Ekspres menjadi tiga besar pemain logistik yang patut diperhitungkan. Kegesitannya mensiasati situasi dan kreativitasnya dalam menggarap peluang selama setahun terakhir membuat nama SiCepat makin mendapat tempat di hati konsumen Indonesia dengan berhasil tumbuh di atas industri yang pertumbuhannya 30%. Perusahaan jasa pengiriman ini membukukan pertumbuhan pendapatan 131% dari tahun 2020 ke tahun 2021 dan pada tahun 2022, menargetkan pertumbuhan hingga 37%. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri logistik Indonesia di tahun ini akan terus berkembang. Tetapi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memperkirakan target pertumbuhan hingga akhir tahun ini akan sedikit meleset. 

“Kita akan tumbuh walaupun kelihatannya dari target awal 10,5% sampai 11% mungkin akan terkoreksi (menjadi) sekitar 9%,” ungkap Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi kepada Kontan.co.id, Selasa (8/11).

Yukki menambahkan, penurunan target ini terjadi karena beberapa hal. Yang pertama di industri logistik saat ini dipengaruhi oleh adanya perlambatan ekonomi di global, yang juga berdampak pada penurunan pembelian barang impor. Dia menyebut, penurunan terutama tampak pada satu bulan hingga dua bulan terakhir karena pelemahan nilai tukar rupiah.

Meski pertumbuhan sektor logistik menurun, Yukki memastikan bahwa penurunan ini tidak berdampak masif atau sampai ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan logistik. 

Baca Juga: Penyaluran Kredit Investasi Perbankan Ke Sektor Usaha Melaju Kencang

Dia menambahkan, impor yang berkurang ini umumnya berbasis impor industri, terutama untuk impor bahan baku. Contohnya penurunan impor bahan baku yang berkaitan dengan garmen dan furnitur.

“Ada beberapa bahan baku kan yang memang dibeli dari luar itu mengalami penurunan. Karena ekspornya pun berkurang untuk dua jenis itu (garmen dan furnitur). Dan ini sebenarnya sudah terjadi sejak dari awal tahun,” imbuh dia.

Meski begitu Yukki optimistis di tahun depan industri logistik Indonesia dapat mencetak pencapaian yang lebih baik. Dia mengingatkan, pengaruh eksternal seperti kondisi geopolitik hingga meningkat atau menurunnya ekspor-impor akan tetap berpengaruh pada kinerja. 

“Kami berharap tentunya tetap naik, hanya tumbuhnya mungkin bisa tidak sebesar apa yang kami harapkan. Tapi kami berharap domestiknya justru akan tumbuh. Jadi itu mengompensasi apa yang terjadi jika kegiatan ekspor-impor menurun,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×