Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. HERE Technologies, sebuah platform data dan teknologi lokasi menyatakan tampilan pendistribusian dari hulu ke hilir masih sulit dipahami oleh perusahaan-perusahaan logistrik di Tanah Air.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan logistik telah dibebani oleh beratnya gangguan pandemi, kekurangan bahan, inflasi, dan banyak lagi. Banyak yang telah mengalami perubahan struktural dan mempercepat digitalisasi untuk meningkatkan ketahanan rantai pasokan dan pertumbuhan bisnis.
Untuk mengetahui bagaimana para profesional di industri transportasi dan logistik di Asia Pasifik memanfaatkan kecerdasan lokasi untuk menavigasi gangguan, HERE technologies melakukan penelitian pada bulan Maret 2023 dengan lebih dari 1.300 pemain di delapan negara - Australia, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Thailand.
Direktur Senior & Kepala Bisnis untuk Asia Tenggara dan India di HERE Technologies Abhijit Sengupta mengatakan, temuan utama dari APAC On The Move 2023 adalah sejauh mana pelacakan aset end-to-end dan visibilitas pengiriman tetap menjadi tantangan bagi perusahaan logistik Indonesia tiga tahun sejak awal pandemi.
Perusahaan logistik Indonesia yang disurvei menyebutkan tantangan implementasi teknologi sebagai penghalang terbesar mereka untuk mencapai visibilitas rantai pasokan end-to-end secara real-time, terlepas dari motivasi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Baca Juga: Genjot Inklusi Keuangan, Dana Gandeng Perusahaan Teknologi HERE Technologies
"Sektor logistik Indonesia memiliki ruang untuk tumbuh dan memanfaatkan peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal, seperti potensi ekonomi regional dan peluang dalam rantai nilai tambah global," kata Abhijit saat wawancara eksklusif dengan Kontan.co.id, Kamis (24/5).
Abhijit menerangkan, pemanfaatan teknologi di industri logistik di Indonesia sangat penting karena akan membantu pengurangan biaya.
Selain itu, lanjut Abhijit, Indonesia memiliki potensi untuk bertumbuh karena Indonesia termasuk populasi penduduk yang besar sehingga permintaan untuk product and service juga tinggi.
"E-commerce di Indonesia juga mulai banyak dan berkembang," tambah dia.
Menurutnya, industri logistik perlu terus dikembangkan dan dimodernisasi. Selain itu, peran location technology sangat penting untuk terus dikembangkan di pasar Indonesia.
Abhijit melanjutkan, Here Technologys siap berinvestasi dalam hal teknologi dan otomatisasi, di mana akan membantu industri-industri logistik di Indonesia agar bisa lebih maju dari sisi proses pengiriman, mengurangi biaya, dan bekerja lebih efisien.
Lebih lanjut, Abhijit memandang bahwa Artificial learning dan machine learning, robotic dan drone merupakan teknologi-teknologi terbaik untuk perusahaan-perusahaan logistik di Indonesia di masa depan.
Baca Juga: HERE Technologies masih fokus eksplorasi di Jawa dan Sumatera
Untuk diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan adanya perhatian yang lebih dalam peningkatan industri logistik termasuk pembuatan kebijakan Ekosistem Logistik Nasional yang bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan industri logistik di Indonesia akan tumbuh 5-8% tahun ini, yang mana hal ini didorong oleh digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Namun, Indeks Kinerja Logistik terbaru dari Bank Dunia menunjukkan Indonesia mengalami penurunan sebanyak 15 peringkat dari posisi 46 di 2018, menjadi peringkat 61 di 2023
Hal ini menunjukkan masih adanya ruang bagi sektor logistik nasional untuk tumbuh dan memanfaatkan peluang secara maksimal, seperti pada potensi ekonomi regional dan peluang dalam rantai nilai tambah global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News