kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tarik investor untuk hilirisasi bauksit, tembaga dan timah, ini yang dilakukan BKPM


Jumat, 10 Desember 2021 / 05:15 WIB
Tarik investor untuk hilirisasi bauksit, tembaga dan timah, ini yang dilakukan BKPM


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Program hilirisasi tambang dan minerba berlanjut. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hilirisasi bahan mentah tambang, seperti bauksit, konsentrat tembaga, hingga timah diteruskan, setelah sebelumnya larangan ekspor bijih nikel per 1 Januari 2020 lalu sukses.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan, pendekatan hirilisasi tersebut akan sama seperti pada nikel. Untuk menarik investor, pihaknya sudah mulai mempersiapkan dokumen perencanaan dari sisi pengembangan investasi pada komoditas tersebut.

“Misalnya kita siapkan kelayakannya di lokasi yang memang kita identifikasi mempunyai keunggulan deposit. Nanti juga akan diupayakan kawasan industrinya yang dekat dengan tempat pengolahan,” kata Nurul Ichwan kepada Kontan.co.id, Kamis (9/12).

Di BKPM juga telah disetujui adanya Deputi Bidang Hirilisasi Investasi Strategis yang nantinya  akan menangani hirilisasi untuk produk berbasis sumber daya alam (SDM) yang ada di Indoensia, termasuk bauksit.

Baca Juga: Fokus Hilirisasi untuk Mengejar Target Investasi 2022

Sehingga, ketika sudah ada deputi yang menangani hirilisasi tersebut, dokumen perencanaan seperti pra feasibility studies (Pra FS) untuk beberapa lokasi akan disiapkan, dan harapannya dokumen tersebut dapat menjadi pertimbangan investor apakah akan berinvestasi atau tidak.

“Jadi sudah dikasih fasilitas penyiapan Pra FS-nya ketimbang para investor harus menghitung sendiri,” jelas Nurul.

Nurul mengatakan, deputi hirilisasi tersebut juga akan melakukan promosi akan memanfaatkan 8 kantor BKPM yang ada di seluruh dunia, juga akan lebih agresif lagi untuk mencoba mencari investor yang tertarik  di proyek-proyek tersebut.

Saat ini, di BKPM sendiri sudah menyiapkan pohon industri dan mengindentifikasi rantai pasokan yang ada. Tujuan dari persiapan ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah kebutuhan dari bauksit atau timah yang harus dihasilkan, sehingga pasokan bisa terpenuhi.

Jika teknologi pembuatan bahan jadi untuk komoditas seperti  bauksit dan timah tidak ada dan tidak bisa terpenuhi di Indonesia, BKPM juga akan bekerjasama dengan pihak luar negeri untuk membawa teknologinya ke Indoensia membangun industri manufaktur di Tanah Air.

Nurul optimistis, hilirisasi bahan mentah seperti bauksit dan timah akan lebih sukses lagi karena penggunaanya yang sangat luas, dibandingkan dengan nikel. Dia mencontohkan seperti timah yang bisa digunakan untuk bahan elektronik dan industri otomotif.

“Kesuksesannya akan ada di komoditas timah ini. Kita melihat ini sangat perpektif, hanya saja kalaupun demandnya tetap seperti saat ini, tetapi ketika kita bisa menghasilkan produksi yang lebih hilir, jadi nilainya juga makin bertambah,” imbuhnya.

Baca Juga: BKPM sebut hilirisasi bauksit, tembaga, dan timah masih dikaji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×