kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,13   -0,89   -0.10%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tawarkan tematik educational, Wisata Sekolah bidik omzet Rp 2 miliar di 2019


Kamis, 25 April 2019 / 12:38 WIB
Tawarkan tematik educational, Wisata Sekolah bidik omzet Rp 2 miliar di 2019


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengenal study tour atau field trip yaitu kegiatan belajar di luar sekolah sudah menjadi kegiatan baik dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi. Field trip menjadi suatu konsep pembelajaran yang mana siswa atau pelajar tak hanya mendapatkan teori saja di dalam kelas.

Pelajar diajak terjun langsung ke lapangan guna mendapat percontohan langsung dari teori yang didapatkan di kelas.

Di Indonesia tematik educational trip tampaknya masih belum begitu dikenal luas. Jika biasanya study tour lebih condong ke lebih banyak porsi liburan dari pada pembelajarannya sendiri, maka berbeda dengan tematik educational trip.

Saat ini di Indonesia travel organizing yang menawarkan tematik educational masih dapat dihitung dengan jari. Salah satunya school trip organizer tersebut adalah Wisata Sekolah yang sudah dicetuskan sejak 2010.

Ide mendirikan Wisata Sekolah hadir dari masalah yang ditemui sang Founder & CEO Irwan Thamrin yang sulit menemukan fieldtrip sesuai saat bekerja sebagai trainer anak.

Berangkat dari permasalahan yang ditemui Irwan membuat Wisata Sekolah di mana memiliki keunggulan yaitu tematik educational yang nantinya para klien atau pelajar mendapatkan fieldtrip yang sesuai dengan tema atau apa yang ingin dipelajari.

"Misal ada sekolah mau study tour nah kita memberikan referensi bagusnya kemana saja, kita sebagai konsultan, kita tanya dulu temanya apa misal Matematika nah kita kasih saran bagaimana nanti trip dan kita tawarkan jasa untuk kita yang mengeksekusinya," jelas Irwan pada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Wisata sekolah memiliki keunggulan yang diklaim tak dimiliki travel sejenis. Pertama, tentunya adalah produk tematik yang ditawarkan bagi sekolah yang akan melakukan fieldtrip bersama Wisata Sekolah.

Tema yang ditawarkan pun beragam, mulai dari sains, nature, culture, history, matematika dan sebagainya yang tentunya para pelajar akan mendapatkan ilmu dari wisata edukasi tersebut.

"Misal tema sains nih, ya lokasi bisa di mana saja Jogja bisa, Bandung dimana saja kalau lokasi tinggal nanti kegiatannya berbau dengan sains atau tema yang ditentukan, jadi bukan hanya mengunjungi tempat wisata saja, kalau culture bisa ke desa wisata tahu kegiatan masyarakat," jelas Irwan.

Kedua, Irwin menjelaskan trip specialist yang dimiliki Wisata Sekolah adalah merek yang benar-benar memiliki pengalaman atau keahlian dalam bidang mengajar baik dulu merupakan pendidik formal maupun informal.

Dengan 50% konten yang diadakan saat field trip maupun study tour disebut Irwan berisikan edukasi, namun tak menutup kemungkinan jika sekolah menginginkan kegiatan berlibur secara penuh.

"Ada juga yang minta cuma liburan karena pusing abis ujian, tergantung gimana permintaan, kan antar sekolah belum tentu sama kegiatan dan konsepnya," sambung Irwan.

Safety dan security menjadi keunggulan Wisata Sekolah yang ketiga dibanding penyelenggara perjalanan sekolah lainnya.

Bagaimana mengenai biaya? Irwan mengakui jika dari segi biaya memang lah lebih mahal dibanding lainnya namun Irwan menjamin dengan keunggulan tersebut maka tujuan dari field trip atau study tour akan dilaksanakan secara maksimal.

Tarif untuk paket daily tour sendiri dipatok mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu dengan ketentuan konsep wisata edukasi berlangsung hanya satu hari dengan satu lokasi saja.

Sedangkan tarif untuk paket menginap disebut mampu mencapai angka Rp 13 juta. "Ada sampai Rp 13 juta itu kemarin ke luar negeri," tambah Irwan.

Batasan peserta setidaknya minimal adalah 15 orang di mana cukup efektif untuk berjalanannya wisata edukasi. "Efektifnya 40 sampai 50 peserta karena agar optimal belajarnya, tapi pernah ada yang sampai 200 peserta juga pernah sekali trip itu," tambah Irwan.

Pengguna jasa Wisata Sekolah selama ini disebut Irwan barulah sekolah - sekolah internasional dan sekolah nasional plus yang berada di Jabodetabek, Kalimantan Utara, Batam, Medan dan Surabaya.

Dalam sebulan terdapat rata-rata tiga sampai empat perjalanan wisata edukasi tematik. Tahun lalu Wisata Sekolah mampu memberangkatkan 2.400 peserta dan ditargetkan tahun ini akan mencapai angka 3000 hingga 3.500 peserta.

Investasi awal Wisata Sekolah sendiri diceritakan oleh Irwan sangat minim yaitu Rp 500 ribu. "Awalnya saya sendiri, saya beli printer second, untuk web saya beli buku saya belajar tiga bulan buat web sendiri," kata Irwan.

Meski termasuk angka yang kecil untuk investasi di awal, saat ini Wisata Sekolah sudah mampu menghasilkan omzet sekitar Rp 1,74 miliar dan ditargetkan mampu meningkat hingga Rp 2 miliar tahun ini.

Guna capai target - target yang dicanangkan, Wisata Sekolah kini memiliki rencana bisnis untuk menambah investor guna mengembangkan bisnis tersebut.

Pendanaan yang di dapat nanti akan digunakan untuk promosi yang lebih lagi agar lebih banyak yang mengerti bahwa wisata edukasi sekolah bukan saja berisikan jalan-jalan di lokasi wisata serta mengetahui bahwa potensi di bisnis tersebut sangatlah besar.

Untuk menggunakan jasa Wisata Sekolah klien dapat mengakses website wisatasekolah.com atau bisa juga melalui sosial media di Instagram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×