kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.672   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.414   19,02   0,23%
  • KOMPAS100 1.165   -3,16   -0,27%
  • LQ45 849   -4,18   -0,49%
  • ISSI 290   -0,55   -0,19%
  • IDX30 446   2,27   0,51%
  • IDXHIDIV20 514   1,10   0,21%
  • IDX80 131   -0,39   -0,30%
  • IDXV30 138   0,04   0,03%
  • IDXQ30 141   0,19   0,13%

TDL naik, biaya garmen melonjak hingga 16%-17%


Kamis, 13 Januari 2011 / 08:09 WIB
TDL naik, biaya garmen melonjak hingga 16%-17%


Reporter: Petrus Dabu |

JAKARTA. Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk industri terus menuai protes. Pengusaha mengklaim, kenaikan tersebut memberatkan kegiatan operasional perusahaan karena menambah beban biaya.

Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ernovian G Ismy menagatakan para pengusaha menolak pencabutan caping 18 % untuk tarif dasar listrik industri. Dia menyesalkan PLN yang diam-diam melakukan pencabutan padahal keputusan mengenai caping ini adalah kesepakatan antara komisi VII DPR dan Kementerian ESDM. "Kenapa sekarang kok PLN yang putuskan,"ujarnya kepada KONTAN, Rabu (12/1).

Dia mengatakan asosiasi pertekstilan menolak keputusan PLN tersebut dan meminta agar tetap memberlakukan caping 18 % untuk TDL industri. Bila caping 18% dicabut kata dia dipastikan biaya produksi garmen akan naik 16%-17%. Ia membeberkan bahwa 70 % sumber energi usaha berasal dari listrik. "Sehingga harga jual naik 3,5 % sampai 5,5 %,"ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×