kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TDL naik, ini jawaban pengusaha perhotelan


Rabu, 02 Januari 2013 / 12:06 WIB
TDL naik, ini jawaban pengusaha perhotelan
ILUSTRASI. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Asosiasi Gas Industri Indonesia dan para pelaku industri mendukung penyediaan oksigen medis untuk kebutuhan perawatan pasien Covid-19.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang mulai diberlakukan pemerintah awal tahun ini dianggap membebani bisnis perhotelan. Sebab biaya operasional hotel bakal membengkak seiring naiknya tarif TDL.

Ketua PHRI Jabar, Herman Muchtar mengatakan, kenaikan TDL sampai 15% sepanjang tahun ini akan memberatkan bisnis perhotelan. "Tapi jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja (PHK) gara-gara TDL naik," kata Herman saat dihubungi Tribun, Selasa (1/1).

PHK, kata Herman, rentan terjadi bila beban operasional membengkak. Pengusaha tidak mau mengambil risiko, sehingga PHK terpaksa diputuskan. Apalagi, kata dia, persaingan bisnis perhotelan di Jabar, khususnya di Kota Bandung sangat ketat.

Jumlah kamar hotel terlampau banyak, sementara tamu hotel hanya penuh di momen-momen tertentu seperti hari libur dan akhir pekan yang panjang (long weekend). Akibat persaingan yang ketat pula, ujar Herman, pengusaha akan kesulitan mengelola bisnisnya , sehingga harus menaikkan tarif hotel menyusul naiknya TDL.

"Tapi itu tergantung kepada masing-masing pengusaha ya," katanya. Namun begitu, kata Herman, pengusaha hotel tentu sudah mengantisipasinya jauh-jauh hari atas kebijakan pemerintah tersebut.

Menurutnya, sekitar 8% biaya operasional hotel digunakan untuk sektor listrik. Apabila TDL naik, tentu beban operasional hotel pada energi listrik akan lebih besar lagi. "Hotel pun harus menghitung ulang," kata pemilik Hotel Cihampelas ini.

Atas kenaikan TDL, Herman berharap jumlah kunjungan wisatawan ke Jabar mengalami peningkatan. Dengan begitu, biaya operasional hotel akan terbantu oleh tingginya jumlah kunjungan wisatawan, karena wisatawan tentu butuh tempat istirahat bila berwisata ke Jabar.

Herman menargetkan, ada kenaikan sekitar 10% atas kunjungan wisatawan ke Jabar tahun ini, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Sementara, jumlah kunjungan wisatawan ke Jabar rata-rata per tahun mencapai 700.000 wisatawan mancanegara dan 24 juta wisatawan domestik. (Ida Romlah/Tribun Jabar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×