kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tebar siaran digital di perbatasan, Kominfo: Demi kedaulatan konten


Sabtu, 31 Agustus 2019 / 13:19 WIB
Tebar siaran digital di perbatasan, Kominfo: Demi kedaulatan konten
ILUSTRASI. Menkominfo Rudiantara


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NUNUKAN. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan siaran digital di tiga wilayah perbatasan. Yakni di Batam yang berbatasan dengan Singapura, Nunukan yang berbatasan dengan Malaysia, serta Jayapura yang berbatasan dengan Papua Nugini dipilih.

Rudiantara, Menteri Kominfo menyebut upaya menggelar siaran digital di perbatasan sebagai langkah untuk menyediakan konten siaran Indonesia. Pasalnya, masyarakat perbatasan kerap kali menikmati konten-konten negara asing selama ini.

Baca Juga: Ibu kota pindah, Bakti janji akan sukseskan siaran digital di perbatasan

"Kedua soal kualitas (yang lebih baik), coba nanti dibandingkan parabola yang dimanfaatkan masyarakat saat ini dengan siaran tv digital," ujarnya di Nunukan, Jumat (30/8).

Oleh karena itu, tidak hanya siaran yang digital tetapi juga kualitas gambar yang baik serta tanpa pungutan bayaran menjadi daya tarik program siaran digital tersebut. Saat ini di Nunukan, untuk berlangganan siaran parabola, masyarakat perlu mengeluarkan uang Rp 300-400 ribu per tahun untuk biaya berlangganan.

Nantinya masyarakat Nunukan akan menikmati siaran digital untuk kanal TVRI, Metro TV dan Trans 7. Namun ke depannya kanal televisi lainnya akan menggunakan multiplexer dari tiga kanal tersebut untuk menggeber siaran digital di perbatasan.

Baca Juga: Kominfo sebut Indonesia saat ini butuh eksosistem IoT

"Siaran kami sama saja karena relay, kami punya 4 kanal digital. Kanal nasional, lokal dalam hal ini siaran TVRI Kaltim, Nasional edukasi dan budaya dan kanal keempat itu TVRI Sport HD yang liga Inggris dan BWF disana," kata Helmy Yahya, Direktur Utama TVRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×