Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) telah menggelontorkan dana sebesar Rp 107 miliar untuk merealisasikan dua proyek hilirisasi sawit milik mereka.
Proyek pertama adalah proyek Kernel Crushing Plant (KCP) yang telah mulai beropersi sejak Maret 2024. Untuk pembangunan KCP ini, TLDN menggelontorkan belanja modal sebesar Rp 57 miliar.
Untuk diketahui, KCP memproduksi palm kernel oil (PKO) dan palm kernel expeller (PKE) sebagai produk turunan dari palm kernel (PK). Sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dalam rantai produksi, tidak hanya karena mengekstraksi PK.
Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Optimistis Torehkan Kenaikan Laba 10% Hingga Tutup Tahun
"Sejak Maret hingga September 2024, KCP telah memproduksi palm kernel oil (PKO) dan palm kernel expeller (PKE) masing-masing sebanyak 2.422 ton dan 3.174 ton," ungkap Head of Corporate Finance and Strategy PT Teladan Prima Agro Tbk, Wasisto Budi Sulistio kepada Kontan, Selasa (12/11).
"KCP dibangun dalam rangka upaya hilirisasi dan peningkatan nilai jual pada produk diolah dengan kapasitas produksi sebesar 100 ton inti sawit per hari," tambahnya.
Proyek hilirisasi kedua adalah proyek Biogas Power Plant (BPP). Untuk proyek ini, TLDN menggelontorkan dana belanja modal sebesar Rp 50 miliar.
"BPP berpotensi memproduksi gas sebesar 5.300.000 Nm3 per tahun dengan potensi menghasilkan listrik dengan kapasitas sampai 1,5 MW," tambahnya.
Listrik yang dihasilkan dari BPP digunakan untuk pembangkit listrik di KCP dan perumahan karyawan di daerah operasional perseroan yang terletak di Kecamatan Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Alhasil, langkah ini bisa mengurangi ketergantungan pada penggunaan energi fosil yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Baca Juga: Emiten CPO Bukukan Kinerja Positif di Kuartal III-2024, Cek Rekomendasi Sahamnya
"Belanja modal pembangunan KCP dan BPP bersumber dari dana initial public offering (IPO) TLDN pada tahun 2022 lalu dan dana internal Perusahaan," ungkap Wasisto.
Dengan adanya KCP dan BPP, Wasisto bilang, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan kelapa sawit dengan tetap menjaga lingkungan melalui skema circular economy.
Sebagai tambahan informasi, Teladan Prima Agro hingga kini telah mengelola 60.497 hektare (Ha) lahan sawit tertanam yang terdiri dari 48.524 Ha lahan inti dan 11.973 Ha lahan plasma.
Dengan rata-rata umur tanaman ialah 14,9 tahun dengan komposisi 97% tanaman prima, 2% tanaman muda dan sisanya adalah tanaman yang belum menghasilkan.
Selanjutnya: Donald Trump Tunjuk Sosok Kontroversial Ini Sebagai Direktur Intelijen Nasional
Menarik Dibaca: OCBC Sekuritas Raih Penghargaan sebagai Broker Terpercaya di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News