Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Adanya potensi bisnis dari para tenaga kerja Indonesia di luar negeri (TKI) membuat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berani merambah bisnis pengiriman uang internasional atau remitansi (remittance) dengan label Delima Remittance.
Untuk tahap pertama, Telkom akan melakoni bisnis remitansi ke Hong Kong. Kemudian, hingga akhir tahun, berikutnya adalah ke Malaysia, Arab Saudi, dan Taiwan.
Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise and Business Telkom berharap, Telkom bisa meraup pendapatan dari bisnis pengiriman uang internasional di tahun pertama sebesar Rp 3 miliar terlebih dahulu dengan jumlah pengiriman uang mencapai Rp 1 triliun. "Persaingan bisnis ini terbilang ketat, makanya kami tidak menargetkan muluk-muluk," katanya ke KONTAN, Minggu (15/9).
Telkom sudah bisa melayani bisnis pengiriman uang ini sejak awal pekan ini. Dalam peluncuran bisnis ini ke Hong Kong, Telkom bekerja sama dengan Chandra Remittance.
Chandra Remittance adalah perusahaan remitansi internasional yang mendapat lisensi bisnis pengiriman uang di Hong Kong. "Ini adalah kerjasama international remittance pertama bagi Telkom Indonesia," tambahnya.
Chandra Remittance mempunyai sekitar 17 kantor cabang dan 58 agen di Hong Kong. Lewat kerjasama dengan Telkom, Chandra Remittance bisa bertransaksi dengan seluruh agen Delima Remittance dan bank yang ada di Indonesia.
Delima Remittance sudah punya sebanyak 37.254 agen. Sekitar 95%-nya merupakan Delima Point. "Target penambahan agen di akhir tahun ini bisa mencapai 100.000 outlet," kata Awaluddin.
Dengan kerjasama ini, masyarakat Indonesia di Hongkong bisa mengirimkan uang lewat Chandra Remittance. Ada dua pilihan yang bisa dipilih. Pertama, mengirimkan uang ke rekening bank di Indonesia. Kedua mengirimkan uang kepada keluarga secara tunai dan si keluarga dapat mengambil uang tersebut di seluruh Agen Delima.
Awaluddin bilang, tak ada batas minimum dalam bertransaksi lewat Delima. Adapun, rata-rata transaksi pengiriman uang via Delima sebesar HK$ 500 sampai HK$ 700. Untuk jumlah transaksi per bulan sekitar 30.000 transaksi sampai 35.000 transaksi.
Telkom jelas sangat berharap banyak dari bisnis ini. Menurut Awaluddin, total jumlah pengiriman uang dari para TKI di empat negara, yakni Hong Kong, Malaysia, Arab Saudi dan Taiwan rata-rata bisa Rp 60 triliun per tahun atau 80% dari total bisnis pengiriman uang internasional ke Indonesia yang sekitar Rp 80 triliun per tahun.
Dalam menggarap bisnis ini, Telkom memakai Finnet Indonesia, anak usaha yang menyelenggarakan bisnis pembayaran, pengiriman uang, dan e-money untuk kepentingan Telkom Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News