kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Telkom (TLKM) dan XL Axiata (EXCL) Bersaing Mengambil Pangsa Pasar FMC


Senin, 17 Juli 2023 / 21:28 WIB
Telkom (TLKM) dan XL Axiata (EXCL) Bersaing Mengambil Pangsa Pasar FMC
ILUSTRASI. Suasana peluncuran kerja sama XL SATU dengan CATCHPLAY+


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) semakin fokus menggarap bisnis Fixed Mobile Convergence (FMC), sejalan dengan besarnya potensi pasar yang ada.  

Untuk memperkuat posisi di layanan konvergensi, EXCL resmi meluncurkan layanan atau teknologi Fiber To The Room (FTTR) untuk produk XL SATU.

Hingga akhir Maret 2023, pelanggan XL Home telah mencapai 132.000 pelanggan. Sementara tingkat penetrasi konvergensi mencapai 44%.

Group Head Product Strategy XL Axiata Rendhita Istimarini Putri menuturkan, tingkat penetrasi adopsi konvergensi XL Axiata dari kuartal pertama ke kuartal dua mengalami peningkatan.

Baca Juga: Menkominfo: Jokowi Akan Bentuk Satgas Percepatan Infrastruktur Digital

"Per Juni 2023 tingkat penetrasi XL Satu atau layanan konvergensi XL Axiata berada di angka 56%," ujar Rendhita dalam konferensi pers, Senin (17/7).

Rendhita menilai, layanan fixed broadband masih ada potensi pertumbuhan. Mengacu APJII masih ada 88% household yang belum menyentuh layanan fixed broadband.

"Masih ada pangsa pasar 88% yang punya potensi kemampuan untuk membayar, walaupun tingkat willing to pay setiap daerah berbeda," tutur dia.

Senada, Telkom Indonesia juga melihat pangsa pasar fixed broadband masih rendah, terutama di kawasan Asia Tenggara. Ditambah TLKM punya basis pelanggan yang kuat.

Edwin Sebayang, VP Investor Relation Telkom Indonesia bilang dengan potensi fixed broadband dan jumlah pelanggan IndiHome sehingga membuka peluang dari sinergi FMC.

"Dengan menurunkan ARPU nantinya sekitar Rp 265.000 menjadi sekitar Rp 120.000, kami harapkan tambahan baru dari 15 juta pelanggan baru," jelas Edwin.

Baca Juga: XL SATU Fiber Kini Tersedia di 63 Kota dan Kenalkan Teknologi Terbaru FTTR

Selain itu, lanjut dia, masih ada potensi homepass sebesar 23,8 juta dan hingga saat ini homepass yang terlewati baru 40%. Dus, masih ada 60% potensi pasar yang bisa digarap.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×