Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dua operator seluler papan atas semakin ngebet untuk lakukan komersialisasi e-GSM. Kedua operator tersebut adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Teknologi e-GSM ini adalah teknologi yang memungkinkan penggunaan frekuensi berbasis CDMA (Code Division Multiple Access) beralih ke teknologi GSM (Global System for Mobile Communication).
Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga menyatakan, Telkomsel sendiri telah melakukan uji coba pelaksanaan e-GSM di wilayah Papua. "Kami lakukan trial di Papua. Sementara masih di Papua dulu, nanti akan dilanjutkan untuk wilayah Timur," kata Alex baru-baru ini.
Menurutnya, uji coba teknologi ini akan terus dilakukan sampai mendapatkan izin komersialisasinya dari pemerintah. Maklum, belum ada regulasi yang membolehkan komersialisasi untuk teknologi e-GSM.
Senada dengan Telkomsel, Indosat pun masih menunggu kepastian dari pemerintah terkait implementasi teknologi e-GSM. Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat, menyatakan bahwa perseroan tak melakukan uji coba. "Kami sebetulnya ingin langsung launching (komersialisasi) karena teknologinya sudah mature (matang)," ungkapnya.
Namun, pihaknya tak bisa begitu saja melakukan launching tanpa kepastian hukum dari pemerintah. Maka itu, harapannya, pemerintah bisa segera memperhatikan dan mengeluarkan aturan tentang hal ini. Apalagi, bisnis berbasis CDMA kini diramal bakal mati lantaran ekosistemnya tak memadai.
"Kami masih menunggu pemerintah untuk kepastiannya," kata Alex.
Sekedar mengingatkan, Telkom sebagai induk Telkomsel sendiri sudah tak lagi menganggarkan dana investasi untuk mengembangkan bisnis CDMA Flexi. Maka itu, menjelang akhir tahun lalu, Telkomsel meminta izin pemerintah untuk lakukan uji coba jaringan CDMA Flexi ke jaringan seluler Telkomsel (e-GSM).
Sementara itu, jumlah pelanggan CDMA pun terus turun. Contohnya, pelanggan StarOne Indosat. Pada 2009, pelanggan StarOne berada di kisaran 700 ribu pelanggan, 2010 ada 500 ribu pelanggan, 2011 ada 211 ribu pelanggan, semester pertama 2012 ada 211 ribu pelanggan. Saat ini pelanggannya kisaran 120 ribu pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News