Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran PT Temas (TMAS) akan melakukan ekspansi pembelian enam sampai delapan unit kapal baru dan pengembangan sistem teknologi informasi guna menggenjot kinerja di tahun ini dengan anggaran belanja modal sekitar Rp 650 miliar.
Direktur Keuangan Temas Ganny Zheng menjelaskan, perseroan harus mengganti armada dengan kapal yang lebih muda sehingga kinerja pengangkutan lebih produktif.
“Rencananya pada tahun ini perusahaan akan membeli sekitar enam hingga delapan unit kapal baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengalokasikan belanja modal Rp 550 miliar untuk pembelian kapal baru,” ujar Ganny dalam paparan publik perusahaan secara virtual, Kamis (25/6).
Menurut Ganny, kapal baru tersebut akan digunakan untuk melayani trayek tol laut. Saat ini, TMAS menjadi operator trayek tol laut dengan rute Surabaya-Fakfak-Kaimana-Timika-Agats-Boven Digul. Di samping membeli kapal baru, TMAS juga akan menjual kapal-kapal yang sudah tua dan tidak produktif. Ganny menyebut, di Tahun lalu, TMAS telah menjual dua unit kapal.
Berdasarkan data perseroan, sampai dengan saat ini armada TMAS berjumlah 34 kapal dengan kapasitas angkut 25.785 TEUs (twenty foot equivalent unit). Rata-rata umur kapal perseroan mencapai 6 tahun. Kapal paling tua berusia 23 tahun sedangkan paling gres berumur 1 tahun.
Ganny menyebut, pandemi virus corona membuat kinerja keuangan TMAS akan mengalami penurunan pada kuartal II/2020. Meski demikian, pembukaan kembali kegiatan ekonomi membuat perusahaan optimistis dapat mempertahankan catatan laba seperti pada tahun 2019.
"Pandemi virus corona membuat volume angkutan perseroan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut telah mengganggu kinerja keuangan TMAS selama terjadinya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan guna menekan angka penyebaran virus tersebut," paparnya.
Kendati sudah menunjukkan kenaikan volume angkutan dalam beberapa waktu terakhir, perusahaan memproyeksikan kinerja keuangan yang negatif untuk kuartal II/2020.
Menurutnya, dengan adanya pandemi ini, maka harga angkutan juga mengalami penurunan. Pihaknya mengantisipasi terjadi kerugian di kisaran Rp 10 miliar.
Selain itu perbaikan penerimaan diperkirakan dapat terlihat pada akhir paruh pertama tahun 2020. Perusahaan memperkirakan, dengan mulai dibukanya kegiatan perekonomian, volume angkutan dan tarif sewa kapal akan perlahan-lahan mengalami kenaikan.
Ganny optimistis TMAS dapat menutup semester I/2020 dengan catatan keuntungan di kisaran Rp 5 miliar. Selain itu, upaya peningkatan kinerja, seperti pembelian armada baru dan peningkatan sistem IT TMAS dinilai akan menggenjot performa perusahaan kembali ke level sebelum terjadinya pandemi virus corona.
“Kami percaya diri pada semester II/2020 kegiatan operasional dan kinerja perusahaan dapat kembali berjalan penuh. Untuk akhir tahun 2020, kami perkirakan dapat mempertahankan angka laba bersih perusahaan seperti tahun 2019 di kisaran Rp 100 miliar,” tekannya.
Sementara itu, Direktur PT Temas Seng Eng Iskandar menambahkan, TMAS akan melakukan pengembangan sistem IT perusahaan. Pengembangan ini meliputi pembaruan teknologi dalam kegiatan operasional perusahaan, membuat sistem booking online untuk klien, memperkuat keamanan sistem informasi, dan aspek lain.
Iskandar melanjutkan, perusahaan telah menyiapkan dana sekitar Rp 100 miliar untuk pengembangan sistem ini. Hal ini dinilai vital untuk kelangsungan dan perkembangan usaha ke depan.
“Selain untuk mempermudah fungsi kontrol perusahaan, peningkatan sistem ini juga dilakukan agar klien perusahaan dapat dengan mudah berkomunikasi dan melakukan booking secara online,” ujar Iskandar.
Perlu diketahui, Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pada kuartal I/2020, TMAS memiliki laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,85 miliar. Jumlah tersebut terpaut jauh dibandingkan catatan pada kuartal I/2019 sebanyak Rp 42,25 miliar.
Sementara itu, perusahaan mencatatkan kenaikan pendapatan jasa sebesar 14,2%. Pada kuartal ini, TMAS meraih penerimaan Rp 706,84 miliar berbanding catatan pada kuartal I/2019 yakni Rp 608,15 miliar.
Kontribusi terbesar penerimaan TMAS berasal dari jasa pelayaran pihak ketiga sebanyak Rp 504,1 miliar atau tumbuh 19,85% dari perolehan kuartal I/2019 senilai Rp 404,02 miliar. Sementara itu, jasa bongkar muat turun tipis dari Rp 223,49 miliar menjadi Rp 222,51 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News