kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tembus 297 Ribu Unit, Toyota Catat Rekor Ekspor pada Tahun Lalu


Rabu, 25 Januari 2023 / 20:21 WIB
Tembus 297 Ribu Unit, Toyota Catat Rekor Ekspor pada Tahun Lalu
ILUSTRASI. Ratusan kendaraan siap ekspor terparkir di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/3/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Toyota Indonesia mencatatkan rekor pertumbuhan baru performa ekspor kendaraan Toyota brand sebesar hampir 297 ribu unit, di sepanjang Januari hingga Desember 2022. Pencapaian ini naik 58% dibandingkan dengan kinerja ekspor di tahun 2021. Performa ekspor Toyota Indonesia telah memberikan kontribusi nyata sebesar 63% terhadap total ekspor CBU ekspor nasional sejumlah 473,602 unit. 

Sebanyak 297 ribu unit kendaraan Toyota buatan anak bangsa, diterima dengan baik oleh konsumen mancanegara ke lebih dari 80 negara. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi aktivitas pengiriman kendaraan Toyota ke pasar internasional, sejak tahun 1987 hingga tahun 2022. 

Selama lebih dari 3 dasawarsa, Toyota Indonesia telah mengirimkan 2,3 juta unit kendaraan Toyota brand ke berbagai negara tujuan ekspor, dan Toyota Fortuner menempati posisi sebagai kontributor ekspor terbesar hingga 578 ribu unit sejak pengiriman perdananya. 

“Sejak tahun 1987, selama 35 tahun kami menginisiasi ekspor perdana kendaraan Toyota Indonesia buatan anak bangsa, dengan mengirimkan Kijang, hingga akhirnya berhasil mengirimkan 297 ribu unit kendaraan Toyota brand di sepanjang tahun 2022," ujar Bob Azam Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dalam keterangannya, Rabu (25/1).

Baca Juga: Tertinggi Sejak 1970, Penjualan Isuzu Pecah Rekor pada 2022

Dia bilang Toyota Veloz yang baru mereka ekspor di tahun lalu, menjadi kontributor terbesar di angka 70 ribu unit. Tahun ini, pihaknya juga akan melakukan ekspansi negara tujuan ekspor ke Kawasan Afrika, sebagai salah satu strategi untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"Tentunya, pencapaian ini tidak dapat kami raih tanpa adanya dukungan, insentif, serta kebijakan penuh dari Pemerintah. Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global pun, Toyota Indonesia tetap menargetkan pertumbuhan kinerja ekspor tahun 2023 akan naik sebesar 5%,” katanya.

Prospek Industri Otomotif Nasional 2023 dan Tantangan Baru di Era Elektrifikasi

Situasi perekonomian global di tahun 2023 yang diprediksi melambat, menjadi tantangan bagi kinerja ekspor dalam negeri. Pemerintah pun terus menggencarkan strategi diversifikasi negara tujuan ekspor untuk tetap mempertahankan kontribusi ekspor nasional yang selama ini berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia. 

Hal ini selaras dengan upaya yang dilaksanakan oleh TMMIN di tahun lalu, yang berhasil membuka pasar ekspor kendaraan Toyota Indonesia ke Australia dan tahun ini akan menambah negara tujuan ekspor di kawasan Afrika. Selain harus mempertahankan tren pertumbuhan ekspor yang positif, industri otomotif nasional juga memasuki transformasi kendaraan dengan teknologi elektrifikasi. 

Pengembangan industri lokal untuk komponen kendaraan, penguatan kemampuan SDM nasional yang menyeluruh di industri otomotif meliputi rantai pasok dan seluruh stakeholder, serta penyelarasan roadmap industri dengan roadmap bauran energi nasional dan roadmap emisi Indonesia. 

Baca Juga: Suzuki Jual 89.067 Unit Mobil di Pasar Indonesia pada Tahun 2022

“Peta jalan pengembangan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia memiliki tujuan yang sama yaitu mengurangi karbon untuk masa depan yang lebih hijau," ungkap dia.

"Partisipasi aktif kami dalam mendukung target Pemerintah untuk dekarbonisasi kami wujudkan melalui realisasi dan komitmen nyata dengan membangun ekosistem elektrifikasi yang meliputi eskalasi kemampuan SDM dalam negeri, investasi pengembangan manufaktur otomotif, hingga menyediakan ragam teknologi elektrifikasi yang lengkap sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan permintaan pasar global,” tutup Bob Azam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×