kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Temui Jokowi, Hippindo bawa sejumlah usulan ini untuk memulihkan sektor ritel


Minggu, 25 April 2021 / 12:30 WIB
Temui Jokowi, Hippindo bawa sejumlah usulan ini untuk memulihkan sektor ritel
ILUSTRASI. Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Bogo


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor pada akhir pekan lalu. Hippindo memberi usulan ke pemerintah untuk membantu pemulihan ekonomi nasional serta melaporkan kondisi sektor ritel dan penyewa secara langsung.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyampaikan, ada 3 hal utama yang disampaikan ke Jokowi. Pertama, mengenai permintaan vaksin untuk ekonomi dan kesehatan. Kedua, mengenai kondisi keuangan arus kas ritel selama pandemi. Ketiga, mengenai usulan untuk menggerakkan ekonomi guna pemulihan ekonomi nasional.

Untuk vaksin, Hippindo akan mendapatkan vaksin sebanyak 500.000 bagi karyawan anggota Hippindo di bandara, mal, resto, rest area, stasiun, pelabuhan dan commercial area maupun karyawan support dan juga untuk supplier ritel dan penyewa.

Baca Juga: Bisnis pusat perbelanjaan belum cukup kuat terdongkrak momen Ramadan

Kata Budihardjo, dengan 500.000 vaksin ini akan membuat ekonomi meningkat dan kesehatan juga terjamin karena para karyawan ritel sudah divaksin.

"Kami juga akan membuat program dengan membuat pin “Kami sudah divaksin dan tetap jaga prokes” yang akan dipakai oleh semua karyawan front liner sektor ritel dan penyewa untuk membantu program sosialisasi vaksinasi Covid-19 dan meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk berbelanja sehingga roda perekonomian kembali bergerak”, ujar Budihardjo dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Minggu (25/4).

Sementara, mengenai kondisi keuangan arus kas ritel selama pandemi, Hippindo mohon bantuan ke pemerintah. Diantaranya dukungan modal kerja dari perbankan, guna memastikan lancarnya modal kerja. Kemudian, suku bunga ringan, penambahan modal kerja, dan dukungan dari perbankan, OJK, dan juga insentif dari Kementerian Keuangan.

Ia menyatakan, pelaku ritel dan penyewa diberikan insentif dari sisi perpajakan, income tax dalam rangka booster perdagangan 3 bulan ini misalnya bebas PPN untuk meningkatkan animo konsumen dalam membeli barang terutama dalam rangka ramadhan dan lebaran.

"Perlu diberikan juga insentif offline yang bisa bebas ongkir seperti online dalam rangka ramadhan/lebaran. Keempat, jalur distribusi perlu diamankan seiring dengan timbulnya premanisme yang jelas membebani biaya retailers," ujar Budihardjo.

Di sisi lain terkait branding Indonesia, juga perlu beberapa dukungan, seperti lokasi-lokasi yang strategis untuk brand lokal Indonesia, dukungan utk promosi dan juga same level of playing field (kesetaraan dalam hal perpajakan, antara online dan offline, juga kesetaraan perijinan, SNI, BPOM, dan ijin-ijin perdagangan lainnya.

Adapun kesetaraan yang dimaksud antara offline dan online (yang sifatnya import langsung), perlu ada payung hukumnya, sehingga bisa memberikan rasa keadilan.

Untuk menggerakkan perekonomian di tahun 2021 ini, Hippindo kembali menggelar Program Hari Belanja Diskon Indonesia/ Happy Birth Day Indonesia (HBD Indonesia) dan berharap dukungan dari pemerintah termasuk pihak perbankan untuk mendukung dalam hal promosi.

"Kami juga berharap di HBD Indonesia 2021 ini, pemerintah dapat membantu kebijakan free ongkir, free PPN dan stimulus/ insentif lainnya untuk meningkatkan animo masyarakat dalam berbelanja, tentunya kami juga akan menggandeng berbagai pihak untuk mensukseskan acara HBDI ini demi menggerakkan perekonomian Indonesia,” kata Fetty Kwartati, Ketua Panitia HBD Indonesia 2021.

Acara HBD Indonesia 2021 ini akan kembali berkerjasama dengan Kementerian, pemerintah daerah, asosiasi, perbankan, marketplaces, media dan berbagai komunitas lainnya untuk mendorong pertumbuhan penjualan ritel semua produk lokal, global dan juga UMKM.

Selanjutnya: Konsumsi masyarakat ke pusat perbelanjaan diprediksi meningkat karena larangan mudik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×