Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS), anak usaha Garuda Indonesia Group, terus memperluas peran sebagai penyedia tenaga kerja profesional lintas industri.
Sejak berdiri pada 2019, perusahaan ini tidak hanya bergerak di sektor aviasi, tetapi juga merambah ke industri minyak dan gas, logistik, teknologi, FMCG, energi, pendidikan, hingga otomotif.
Jumlah Tenaga Alih Daya (TAD) yang dikelola GDPS menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada 2022, perusahaan ini mengelola 3.273 TAD.
Baca Juga: Ekonom Maybank: Industri Masih Mampu Serap Tenaga Kerja Meski Tarif AS Naik Jadi 19%
Hingga pertengahan 2025, jumlah tersebut meningkat 106% menjadi 6.746 TAD yang tersebar di 194 kota di Indonesia, dengan konsentrasi terbesar di Jabodetabek.
Direktur Utama PT GDPS, Cornelis Radjawane, menyebut pertumbuhan tersebut sebagai bukti inovasi dan relevansi layanan di tengah dinamika industri.
“Saat ini kami tidak hanya berkomitmen mendukung kebutuhan customer semata, tetapi juga berfokus pada penciptaan ekosistem tenaga kerja yang tangguh dan berdaya saing global. Kami ingin memastikan setiap langkah GDPS dapat memberi manfaat yang lebih luas, baik bagi customer, sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (23/9/2025).
Peningkatan jumlah tenaga kerja yang dikelola GDPS dinilai berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga: Menteri Investasi Percaya Diri Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia Makin Meningkat
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka pada Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang, naik sekitar 83.000 orang atau 1,11% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Melalui model outsourcing, GDPS berperan menjembatani kebutuhan industri dengan ketersediaan tenaga kerja, sehingga perusahaan tetap fokus pada bisnis inti, sementara lapangan kerja baru tetap tercipta.
“Ke depan, kami berharap dapat memperluas kesempatan kerja di berbagai sektor dan wilayah, sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional semakin nyata. Langkah ini juga diharapkan mampu menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global,” tambah Cornelis.
Selain memperkuat posisi di pasar domestik, GDPS mulai menapaki pasar internasional. Perusahaan menjalin kerja sama strategis dengan maskapai PNG Air di Papua Nugini serta berpartisipasi dalam MRO Asia Pacific 2025 di Singapura.
Baca Juga: Serikat Buruh Ragukan Data Penyerapan Tenaga Kerja Kemenperin Capai 303.000 orang
Forum tersebut membuka peluang kemitraan dengan berbagai perusahaan global di sektor Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).
Cornelis menegaskan GDPS akan terus memperkuat layanan berbasis teknologi, memperluas jaringan kemitraan, dan mengelola tenaga kerja secara adaptif.
Dengan langkah tersebut, perusahaan optimistis dapat memberi kontribusi berkelanjutan terhadap dunia usaha sekaligus penyerapan tenaga kerja nasional.
Selanjutnya: Kemenkeu Masih Menghitung Potensi Penghematan Belanja Subsidi Listrik Hingga BBM
Menarik Dibaca: Ini Oppo Reno 14 Didukung Fast Charging 80 Watt dan Baterai Jumbo 6.000 mAh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News