Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan aluminium ekstrusi, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) tetap terus menggenjot bisnisnya di tengah pandemi covid-19 ini, meski tidak mudah. Apalagi pasar material bangunan lesu belakangan ini.
"Khususnya property, banyak proyek-proyek ditunda, renovasi rumah, sehingga betul sangat berdampak kepada kami," ujar Imelda Feryani, Sekretaris Perusahaan HKMU kepada Kontan.co.id, Jumat lalu (10/4). Oleh karena itu manajemen bilang, perusahaan akan mengkaji kembali proyeksi bisnisnya sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Asyik Jalan-Jalan di Saat IHSG Ambrol, Ini Pesan Lo Kheng Hong untuk Investor Saham
Mengenai produksi di pabrikan, Imelda bilang pihaknya akan terus mendukung apa saja yang menjadi himbauan pemerintah daerah dalam menghadapi pandemi ini. "Sehingga kami melakukan pengurangan jam operasional di kantor pusat maupun cabang, secara otomatis terdapat pengurangan shift di beberapa lini bisnis," terangnya.
Secara total, HKMU memiliki lima pabrik meliputi dua lini di Bogor dan lainnya di Bekasi, Jakarta Timur dan Cirebon dengan kapasitas produksi tercatat 12.000 ton per tahunnya. Sayangnya manajemen belum merinci berapa besar utilitas pabrikan saat ini.
Sebelumnya perseroan berencana mendirikan lima cabang baru di tahun ini, yang terdiri dari empat cabang di Jawa dan satu di Sumatera. Pulau Jawa menjadi pasar utama perseroan, dengan kontribusi penjualan hingga 70% dari total bisnis HKMU.
Menurut Imelda, ekspansi bisnis tersebut akan dipertimbangkan kembali di kuartal-II tahun ini. "Kami berharap pandemi ini segera berakhir sehingga bisa diimplementasikan kuartal-III tahun ini," sebutnya.
Baca Juga: Untuk Perluas Pemasaran, HK Metals Utama Buka Lima Cabang Baru
Mengulik laporan keuangannya, sampai kuartal ketiga 2019 kemarin pendapatan bersih HKMU tercatat sebanyak Rp 968,88 miliar atau tumbuh 59% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 607,69 miliar. Untuk kinerja keuangan tahun 2019, perusahaan belum dapat mempublikasikannya saat ini.
Adapun beban pokok penjualan HKMU sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini naik 63% year on year (yoy) menjadi Rp 778,52 miliar. Sehingga laba kotor yang diperoleh Rp 190,36 miliar pada triwulan tiga tahun ini, tetap bertumbuh 44% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin.
Setelah dikurangi pos beban lainnya, didapati laba bersih HKMU senilai Rp 79,68 miliar di kuartal-III tahun 2019 alias naik 52% dibandingkan kuartal-III tahun 2018 yang hanya Rp 52,45 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News