Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
Ia berkata, saat ini gerai-gerai yang berdiri sendiri masih bertahan dan memiliki penjualan lebih bagus karena mudah diakses masyarakat.
Sepanjang semester I 2020, PTSP menuai kerugian mencapai Rp 45,44 miliar, padahal dalam periode yang sama tahun lalu PTSP masih mengantongi keuntungan Rp 12,02 miliar.
Selaras, pendapatan ikut menyusut 44,01% menjadi Rp 201,63 miliar dari perolehan Rp 360,17 miliar secara yoy.
Gerai CFC masih menjadi kontributor terbesar pendapatan Perseroan sebesar Rp189,89 miliar walau pendapatan ini menurun 43,58% dari perolehan periode yang sama tahun lalu di angka Rp335,80 miliar. Lalu gerai Sapo Oriental menyumbang Rp5,92 miliar walau tahun lalu perolehannya mencapai Rp13,77 miliar.
Baca Juga: Peritel Makanan dan Minuman Memacu Penambahan Gerai Baru
Sementara perolehan dari Cal Donat dan Sugakiya masing-masing menurun 43,03% dan 24,30%. Adapun perolehan royalti dan lainnya hanya sebesar Rp693,37 juta dari Rp2,05 miliar pada semester I 2019.
"Dengan demikian, sampai akhir tahun nanti kami belum ada rencana untuk membuka gerai baru lagi. Kami juga belum bisa memberikan proyeksi penjualan tahun ini dalam angka, sebab pandemi ini memberikan ketidakpastian," sambungnya.
Teh Kian Kun juga melanjutkan, dari sisi capex pihaknya tidak bisa menyebutkan serapan dan alokasi yang sudah terpakai.
"Sepanjang sisa tahun ini, kami menjalankan strategi efisiensi dan penghematan, menggenjot penjualan online, memprioritaskan store yang berkontribusi positif, meluncurkan produk baru bercitarasa nasional, dan terus melaksanakan protokol keamanan Covid-19 baik di tiap gerai, kantor, hingga gudang," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News