kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak pandemi Covid-19, Mitra Adiperkasa (MAPI) pangkas anggaran belanja modal


Kamis, 27 Agustus 2020 / 17:49 WIB
Terdampak pandemi Covid-19, Mitra Adiperkasa (MAPI) pangkas anggaran belanja modal


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdampak pandemi Covid-19 Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyatakan akan memangkas anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun buku 2020. Sebelumnya perseroan menganggarkan belanja modal Rp 1,2 triliun di tahun ini.

"Namun, kemungkinan perseroan hanya menggunakan 30% dari target awal belanja modal di tahun ini atau hanya sekitar Rp 360 miliar dikarenakan situasi yang tidak menentu akibat penyebaran Covid-19," ujar Wakil Presiden Direktur MAPI V.P. Sharma saat paparan publik perseroan secara virtual, Kamis (27/8).

V.P. Sharma  menjelaskan, mayoritas anggaran belanja modal sudah terealisasi pada kuartal pertama tahun ini. Hanya proyek-proyek yang sangat penting dan esensial yang akan dilaksanakan pada semester kedua ini.

Ia juga menyampaikan, utang bersih perseroan pada semester-I 2020 meningkat menjadi Rp 778 miliar. Sehingga menyebabkan rasio net debt to equity perseroan pada periode tersebut meningkat menjadi 11,8%, yang juga menurutnya masih cukup sehat untuk posisi keuangan perseroan saat ini. Perseroan juga telah meningkatkan pinjaman untuk kebutuhan operasional karena situasi yang tidak menentu.

Baca Juga: Terimbas wabah Covid-19, Mitra Adiperkasa (MAPI) tak membagikan dividen

Di situasi kenormalan baru seperti saat ini, Grup MAP menargetkan pengurangan biaya tetap sebesar 35%. Penurunan biaya tetap ini berlaku secara keseluruhan tidak hanya untuk biaya sewa dan karyawan saja.

“Salah satu contohnya concept store Travelogue disatukan dengan department store sehingga lebih efisien lagi. Juga akan diberlakukan automation di kantor untuk setiap departemen demi mendukung efisiensi,” katanya.

Menurut V.P Sharma sulit untuk membandingkan same-store sales growth atau pertumbuhan antar toko untuk setiap brand ritel perseroan karena perbedaan kondisi dan karakteristik antara toko untuk situasi yang ada saat ini. Oleh karena itu, perseroan juga tidak memberikan proyeksi keuangan untuk tahun 2020 dikarenakan situasinya yang tidak menentu.

Sebagai informasi, Pada semester I-2020, Mitra Adiperkasa membukukan pendapatan bersih Rp 6,79 triliun, turun 33,17% dari Rp 10,16 triliun pada semester pertama 2019. Margin laba kotor semester pertama turun dari 49,3% menjadi 42,6%. 

Sementara rugi usaha tercatat Rp 330,9 miliar, dan EBITDA Rp 893,9 miliar menurun 35,5% dibandingkan Rp 1,39 triliun pada semester pertama 2019. Rugi bersih MAP untuk periode berjalan mencapai Rp 455,8 miliar, namun sebelum penerapan PSAK 73, rugi bersih MAP seharusnya Rp 375,4 miliar.

Baca Juga: Nilai divestasi lebih tinggi daripada perhitungan, ini kata Mitra Adiperkasa (MAPI)

Adapun rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 407,94 miliar, dari yang sebelumnya tercatat untung Rp 499,32 miliar di semester I-2019.

Penyebab utama kerugian oleh emiten yang mengoperasikan gerai department store SOGO itu adalah tingginya beban usaha yang akhirnya membuat rugi usaha sebesar Rp 330,93 miliar pada paruh pertama tahun ini ditambah dengan penerapan standar akuntansi PSAK 73. 

V.P Sharma menambahkan, MAPI telah mengambil langkah tanggap untuk memperkuat bisnis dengan mengerahkan seluruh kemampuan omni-channel merek-merek milik MAPI.

"Digitalisasi telah mempercepat dan terus menjadi pusat untuk semua keputusan investasi di masa yang akan datang. Perusahaan secara aktif tengah melakukan reorganisasi untuk mengurangi beban usaha secara substansial, termasuk remunerasi dan beban sewa, serta membatasi capital expenditures,” tambahnya.

Seiring dengan beralihnya perilaku belanja pelanggan secara online, bisnis eCommerce MAP menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

Di tengah kondisi yang tidak terduga ini, Mitra Adiperkasa memaksimalkan kanal-kanal distribusi digital perusahaan, termasuk program Chat & Buy, di mana pelanggan dapat belanja melalui WhatsApp. Selain itu juga tetap menjalankan platform eCommerce milik MAP, kerja sama dengan marketplace, dan perusahaan layan antar online.

Hal ini telah menyebabkan peningkatan penjualan online dan jumlah pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari total penjualan e-Commerce semester pertama 2020 yang meningkat menjadi 400%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×