kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terdampak virus corona, Gapki: Ekspor CPO juga perlu insentif untuk cegah penurunan


Rabu, 04 Maret 2020 / 16:31 WIB
Terdampak virus corona, Gapki: Ekspor CPO juga perlu insentif untuk cegah penurunan
ILUSTRASI. Panen tandan buah segar kelapa sawit di Bogor, Jumat (14/6). Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), hingga Triwulan I 2019 ekspor minyak sawit secara keseluruhan (Biodiesel, Oleochemical, CPO dan Produk turunannya) sebesar 9,1


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak penyebaran virus corona (COVID-19) berpengaruh pada perdagangan Indonesia. COVID-19 sebelumnya menyebar di China khususnya di Provinsi Hubei. Hal itu membuat sejumlah industri berhenti dan berdampak pada pasokan bahan baku industri.

Tidak hanya impor bahan baku, COVID-19 juga menekan ekspor Indonesia. Salah satu yang tertekan adalah komoditas kelapa sawit Indonesia.

Baca Juga: Sri Mulyani lantik Eddy Abdurrachman sebagai Dirut BPDPKS baru

"Ekspor sawit Indonesia ke China kan cukup besar, bahkan tahun lalu itu terbesar," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono usai pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan, Rabu (4/3).

Ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia ke China tahun 2019 mencapai 6 juta ton. Angka tersebut bila digabung dengan produk turunannya sebesar 8 juta ton maka nilainya bisa mencapai sekitar US$ 5 miliar.

Baca Juga: Buyback saham, Provident Agro (PALM) menyiapkan dana Rp 28,93 miliar

Sementara itu, ekspor minyak sawit Indonesia ke seluruhan bulan Januari 2020 turun year of year (YoY). Total penurunan mencapai angka 30% untuk seluruh wilayah. 

Joko bilang penurunan tersebut belum bisa dikonfirmasi akibat virus corona. Namun pengalihan pasar untuk menjaga ekspor yang turun di China tetap diperlukan.

Antara lain pasar Timur Tengah dan Afrika menjadi tujuan pengalihan pasar. Namun karena kesiapan infrastruktur penyimpanan yang belum banyak tersedia di Afrika sehingga 48% dikirim dengan kemasan.

Baca Juga: Volume penjualan turun, laba PP London Sumatra (LSIP) anjlok 23% ke Rp 253 miliar

"Kalau boleh menyarankan direview pungutan ekspor untuk produk yang diekspor dalam bentuk packaging," terang Joko.

Kemasan tersebut membuat biaya ekspor menjadi lebih besar. Penghentian pungutan tersebut akan membuat peningkatan bagi ekspor CPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×