Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) terjadi penurunan stok gasoline dan distillate di Amerika Serikat dibandingkan akhir bulan sebelumnya di mana stok gasoline turun sebesar 6,1 juta barel menjadi 215,7 juta barel, sedangkan stok distillate turun sebesar 4,7 juta barel menjadi 125,0 juta barel.
Peningkatan harga minyak juga dipengaruhi oleh pemulihan kondisi ekonomi dan pertumbuhan industri yang sebelumnya terdampak Covid meningkatkan permintaan akan energi terutama minyak mentah.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh musim dingin yang datang lebih awal di China meningkatkan permintaan batu bara, gas dan minyak mentah lebih cepat dari perkiraan.
Penyebab lainnya adalah bangkitnya impor minyak mentah di Asia, dengan impor minyak mentah di bulan Oktober 2021 untuk :
a. India diperkirakan meningkat sebesar 310 ribu barel menjadi 4,19 juta BOPD dibandingkan bulan September 2021 seiring membaiknya perekonomian pasca Covid.
b. Jepang diperkirakan sebesar 3,01 juta barel, tertinggi di tahun ini, sebagai cadangan untuk pemenuhan kebutuhan musim dingin.
c. Korea Selatan diperkirakan sebesar 2,99 juta BOPD, juga untuk memastikan kebutuhan di musim dingin serta membaiknya perekonomian pasca Covid.
Selengkapnya perkembangan harga minyak dunia selama bulan Oktober sebagai berikut:
-Dated Brent naik sebesar US$ 9,08 per barel dari US$7 4,58 per barel menjadi US$ 83,66 per barel.
-WTI (Nymex) naik sebesar US$ 9 68 per barel dari US$ 71,54 per barel menjadi US$ 81,22 per barel.
-Basket OPEC naik sebesar US$ 8,19 per barel dari US$ 73,88 per barel menjadi US$ 82,07 per barel.
-Brent (ICE) naik sebesar US$ 8,87 per barel dari US$ 74,88 per barel menjadi US$ 83,75 per barel.
Selanjutnya: Begini capaian kinerja sektor migas Kementerian ESDM hingga kuartal III 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News