Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen makanan ringan GarudaFood berencana untuk melepaskan sebagian sahamnya ke pasar modal. Initial public offering (IPO) dipilih demi mendapatkan dana segar di tahun 2018.
Sudhamek Agung Waspodo Sunyoto, Chairman GarudaFood Group mengaku sedang mempertimbangkan waktu yang tepat agar GarudaFood bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Jadi memang sudah masuk dalam rencana strategis. Namun demikian kami masih menimbang waktu yang paling tepat, jadi mohon doanya,” kata Sudhamek ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (9/3).
Ia mengungkapkan, IPO adalah salah satu aksi korporasi yang telah direncanakan perusahaan dan menjadi penanda kedewasaan GarudaFood sebagai perusahaan keluarga.
“IPO adalah salah satu opsi yang sudah fix, dan juga IPO sebagai milestones strategis yang penting,” jawab Sudhamek.
Namun, Sudhamek belum mau terbuka terkait kapan rencana IPO akan direalisasikan oleh perusahaan. Di sisi lain, pemilihan waktunya juga mempertimbangkan kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).
Ia menilai perusahaan yang telah melepaskan sahamnya ke pasar modal mempunyai enam keuntungan. Pertama, manajemen perusahaan akan diawasi oleh publik sehingga perusahaan bisa menjalankan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance).
Kedua, dengan pengawasan itu akan menjamin kinerja perusahaan akan semakin baik dan selalu dalam pengawasan. Ketiga, IPO akan menjadi transformasi perusahaan ke tahap yang lebih matang atau dewasa.
Keempat, setelah IPO dijalankan, menurut dia, instrumen keuangan perusahaan bisa diakses publik dan akan menguntungkan bagi GarudaFood.
Kelima, IPO bisa memberikan fleksibilitas bagi pemegang saham untuk exit atau stay. Dan terakhir, keenam, "IPO bisa memanfaatkannya untuk insetif perpajakan, terutama pajak penghasilan,” ujarnya.
Tahun lalu, Bloomberg memberitakan bahwa GarudaFood berencana melaksanakan IPO pada tahun 2018. Dari hasil IPO tersebut diperkirakan perusahaan bisa mengumpulkan dana segar hingga USS 200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News