Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menyatakan tidak ada masalah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terlilit utang lantaran ekuitas lebih besar dibandingkan jumlah kerugian.
"Tidak ada masalah, semua perusahaan punya utang, baik swasta maupun pemerintah. Pak Menteri sudah bilang utang dibanding equity, equity kita jauh lebih besar," kata Dony saat ditemui Kontan.co.id, di Jakarta, Kamis (13/7).
Untuk diketahui, ITCD adalah member holding dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney Group) yang mengelola pariwisata Mandalika. Pada ajang balapan motor seperti MotoGP dan Superbike World Champonship (WSBK) mengalami kerugian.
Baca Juga: MotoGPTM 2023 dan ARRC Siap Digelar di Mandalika, Cek Harga Tiketnya
Total liabilitas atau utang yang ditanggung ITDC lantaran pembangunan Mandalika mencapai Rp 4,6 triliun, di antaranya utang jangka pendek Rp 1,2 triliun dan utang jangka panjang Rp 3,4 triliun.
Mengutip laporan KONTAN, InJourney bakal beroleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,19 triliun untuk membayar utang jangka pendek. Komisi VI DPR RI menyetujui pemberian PMN kepada induk dari Tourism Development Corporation (ITDC) oti dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri BUMN,
PMN ini dilakukan untuk menutupi utang pembangunan sirkuit Mandalika, seperti pembangunan tribun utama, VIP Village, dan kebutuhan modal penyelenggaraan acara.
Baca Juga: Komitmen ITDC Dalam Pengembangan KEK Mandalika
Selain pembangunan sirkuit Mandalika yang terlilit utang, penyelenggaraan ajang balapan di sirkuit Mandalika juga mengalami kerugian,seperti WBSK yang rugi mencapai Rp 100 miliar dan MotoGP rugi Rp 50 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News