kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.088   154,00   1,01%
  • IDX 7.776   -129,64   -1,64%
  • KOMPAS100 1.199   -9,24   -0,77%
  • LQ45 977   -2,78   -0,28%
  • ISSI 227   -2,16   -0,94%
  • IDX30 499   -0,97   -0,19%
  • IDXHIDIV20 603   1,00   0,17%
  • IDX80 137   -0,40   -0,29%
  • IDXV30 141   0,02   0,02%
  • IDXQ30 167   0,25   0,15%

Terminal AKAP Lebak Bulus ditutup mulai Senin


Kamis, 02 Januari 2014 / 14:38 WIB
Terminal AKAP Lebak Bulus ditutup mulai Senin
ILUSTRASI. PT United Tractors Tbk (UNTR) telah menyerap belanja modal alias capital expenditure (capex) 30%-35% pada semester 1 2022. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/04/2016


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akan ditutup pada 6 Januari 2014 mendatang. Penutupan menyusul pembangunan depo Mass Rapid Transit.

Kepala Terminal AKAP Lebak Bulus Adjiman mengungkapkan, penutupan tersebut hanya berlaku untuk aktivitas bus AKAP saja. Untuk angkutan dalam kota masih beroperasi.

"Sejak pertengahan 2013 lalu, kita sudah sosialisasi ke sejumlah perusahaan Oto Bus. Aktivitas mereka akan dialihkan ke terminal lain, Terminal Pulogadung, Kampung Rambutan dan Kalideres," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Kamis (2/1/2014) siang.

Adjiman mengaku, rencana penutupan tersebut jelas mendapat penolakan dari sejumlah perusahaan Oto Bus. Namun, untuk pembangunan fasilitas publik berskala besar, para pemilik perusahaan tersebut harus berkorban.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat Dinas Perhubungan serta Polri. Tujuannya, menindak angkutan-angkutan yang masih colong-colongan mengambil penumpang dari sekitar terminal itu.

Di Terminal Lebak Bulus, terdapat 200 bus dengan 80 perusahaan Oto Bus yang beroperasi. Sejumlah unit tersebut dapat mengangkut sebanyak 1.000 hingga 1.500 penumpang dengan tujuan kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan ke Pulau Sumatera dan kota lainnya.

Proyek pembangunan MRT dimulai sejak 10 Oktober 2013. Pembangunan itu diperkirakan rampung pada 2018 mendatang.

MRT dibagi delapan paket konstruksi sipil. Tiga konstruksi sipil bawah tanah (underground) yaitu Jalan Sisimangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia, tiga konstruksi sipil layang yaitu Lebak Bulus hingga Al Azhar dan dua paket pengadaan sistem dan rolling stock. Megaproyek yang telah direncanakan sejak 24 tahun yang lalu dengan panjang 16 kilometer tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 125 miliar yen atau sekitar Rp 12,5 triliun. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×