Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki penghujung tahun 2020, proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mencapai proses konstruksi dengan ditembusnya struktur terowongan yang terbentang sepanjang 1,8 kilometer, melintang di bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yakni Tunnel #1 Halim, Selasa (15/12).
Momen ini diabadikan dalam acara Tunnel #1 breakthrough yang berlangsung di sisi luar ruas Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 5+500.
Pada penandaan tembusnya Tunnel #1 tersebut, dihadiri Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjatian, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok, Xiao Qian, Wakil Menteri II Kementerian BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo, Dirjen Perkeretaapian Heru Wisnu Prabowo, Dirjen Bina Marga Tri Sasongko, Dirjen Bina Konstruksi Hedi Rahadian, Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Agraria dan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Arie Yuriwin, dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Danang Parikesit.
Tak hanya itu, turut hadir pula Komisaris dan Direksi KCIC, Direksi PSBI, Direksi dan Manajemen PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. [WIKA], PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Kereta Api Indonesia (Persero) [KAI], PT Perkebunan Nusantara 8 (Persero) [PTPN 8], Konsorsium Kontraktor dan Konsultan Pembangunan KCJB, serta pihak-pihak yang terlibat dan mendukung pembangunan kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.
Baca Juga: Menhub berharap proyek DDT Manggarai-Cikarang rampung di tahun 2022
Luhut mengapresiasi tembusnya Tunnel #1 KCJB. Prestasi itu menunjukkan bahwa kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam konstruksi proyek ini berjalan sangat baik.
“Hanya dengan team work yang kuatlah, kita semua bisa mewujudkan transportasi mobile modern yang kelak membanggakan bangsa Indonesia,” ujar Luhut dalam sambutannya sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi KCIC yang diterima Kontan.co.id, Selasa (15/12).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra menyampaikan kemajuan proyek ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi dua negara untuk menghadirkan kereta cepat ke hadapan masyarakat tanah air.
"Para ahli dari Indonesia dan Tiongkok bersinergi dalam setiap proses, sehingga transfer ilmu terjadi secara terus menerus di berbagai sisi persiapan,” ujar Chandra.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Cina (Vice Chairman of NDRC) Ning Ji Zhe dalam pidatonya yang disampaikan secara virtual juga mengatakan bahwa dengan dukungan dua negara, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah meraih sederet pencapaian konstruksi.
Baca Juga: Proyek Strategis Nasional Siap Dilepas ke Investor, Nilai Investasi Hampir Rp 500 T
Lebih lanjut, Chandra menambahkan bahwa tuntasnya pekerjaan Tunnel #1 menambah sederet prestasi Proyek KCJB dan mendorong progres konstruksi hingga mencapai 63,9%.
“Di lapangan, angka ini merepresentasikan 5 tunnel yang telah ditembus. Dengan demikian, progress pekerjaan tunnel telah mencapai 74,94 % dari total panjang seluruh tunnel kereta cepat yakni 16km," ujarnya.
Chandra juga menyebutkan bahwa setelah Tunnel #1, dalam kurun waktu dua bulan ke depan akan terdapat dua tunnel kereta cepat yang akan tertembus.
Sejalan dengan hal tersebut, pada konstruksi struktur elevated, 1.741 batang pier telah berdiri di sepanjang lintasan Jakarta–Bandung dan siap untuk dihubungkan. Disisi lain, lebih dari 12.000 batang rel kereta cepat dengan panjang masing – masing 50 meter, juga tengah memasuki proses pengiriman dari Tiongkok secara bertahap.
“Salah satu fokus kami dalam menghadirkan sebuah moda transportasi massal modern bagi masyarakat Indonesia, yang diharapkan mampu mengubah paradigma dan perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi publik di masa mendatang,” imbuh Chandra.
Selanjutnya: China kirimkan rel baja untuk jalur kereta cepat Jakarta-Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News