kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terpukul akibat corona, begini keluh kesah pelaku industri baja


Kamis, 21 Mei 2020 / 05:35 WIB
Terpukul akibat corona, begini keluh kesah pelaku industri baja


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Kesempatan di tengah kesempitan

Wakil Menteri I Kementerian BUMN, Budi Gunadi Sadikin menilai, pelaku industri baja mesti pandai-pandai mencari peluang di tengah kondisi yang serba sulit akibat pandemi corona (covid-19). Menurut Budi, rantai pasok global yang terganggu akibat pandemi seharusnya dimanfaatkan oleh pelaku industri baja dalam negeri untuk mengamankan pasar baja di dalam negeri. Apalagi, permintaan baja dalam negeri jumlahnya cukup besar.

Untuk mencapai hal ini, Budi menilai bahwa pelaku industri baja nasional sebaiknya meningkatkan efisiensi dan produktivitas agar bisa bersaing. Hal ini menjadi perlu untuk dilakukan mengingat bahwa tingkat efisiensi industri baja di dalam negeri masih  kalah dibanding beberapa negara kompetitor di pasar global.

Baca Juga: Permintaan Melemah Akibat Pandemi Corona Bikin Emiten Produsen Baja Merana

Sembari upaya tersebut dilakukan, pelaku industri baja lokal juga bisa mulai membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan dan regulator guna mencari peluang-peluang yang ada di pasar lokal.

Menurut Budi, peluang pasar dapat ditemukan di  mana saja apabila dicari dengan cermat. Sebagai contoh pada sektor kesehatan misalnya, Budi mencatat bahwa terdapat kebutuhan akan jarum suntik yang cukup besar.

Bertugas mengawasi BUMN kesehatan, Budi mendapati bahwa Indonesia memiliki kebutuhan rata-rata sekitar 2 jarum suntik per kapita. Dengan asumsi ini, Budi memperkirakan terdapat sekitar 400 juta jarum suntik secara total per tahunnya. Kondisi yang demikian tentunya bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri baja lokal.

Baca Juga: Emiten baja menyiapkan siasat hadapi sentimen corona

“Saya tahu industri farmasi dan kesehatan bukan konsumen industri baja terbesar, biasanya kan konstruksi dan otomotif. Tapi itu menunjukkan adanya opportunity baru karena banyak orang yang disuntik di situasi saat ini,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×