kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Tersingkir di China, Eksis di Indonesia.


Selasa, 16 September 2008 / 21:03 WIB


Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test

Sepanjang tahun 2007, ternyata ada 30 pabrik baja asal china yang telah merelokasi usaha nya ke Indonesia. Total kapasitas produksi perusahaan-perusahaan ini mencapai 10 ribu – 20 ribu ton per tahun.

Ismail Mandry, Ketua Indonesia Iron and Steel Industry Asosiation (IISIA), menyatakan perusahaan asal china itu tersebar di Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Banten, dan Tangerang. Mereka memproduksi besi beton banci. Karena kualitasnya di bawah standar, produk ini memicu kekhawatiran konsumen dalam negeri.

I Putu Suryawirawan, Direktur Industri Logam Departemen Perindustrian (Depperin), membenarkan banyak perusahaan baja beton asal China yang mendirikan pabrik di Indonesia. Menurut Putu, Depperin akan bertindak tegas jika pabrik ini tidak mengikuti Standar Nasional Indonesia yang telah ditetapkan pada tahun ini. "Jika tidak, pabrik mereka akan kami tutup," paparnya.

Di China, kata Ismail, mereka adalah kelompok usaha yang terpinggirkan. Pemerintah setempat melarang pabrik-pabrik ber skala kecil itu berdiri karena mencemari lingkungan. Tersingkir dari kampung halaman, mereka eksis di pembuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×