Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Mengenai kebutuhan investasi, Mukson mengatakan, DEWA masih belum menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) khusus terkait proyek non-batubara. Alhasil, sebagian besar pembelanjaan masih berasal dari pengeluaran operasional.
"Hal ini disebabkan oleh lingkup pekerjaan yang cukup beragam dan berbeda-beda di setiap proyek. Meskipun demikian, DEWA tentu akan mengalokasikan capex sesuai kebutuhan proyek ataupun strategi pengerjaan proyek," terang Mukson.
Yang jelas, sampai dengan Semester I-2020, total realisasi capex DEWA mencapai US$ 31,26 juta. Sebagian besar capex digunakan untuk pengadaan komponen dan suku cadang alat produksi, serta big tyre.
Baca Juga: Volume pengiriman naik 28%, pengupasan tanah Darma Henwa (DEWA) tumbuh 33%
Untuk lini bisnis di jasa batubara, DEWA masih fokus mengejar kinerja operasional sesuai dengan yang telah ditargetkan. Sebab menurut Mukson, meski harga batubara masih cenderung melemah, namun sampai saat ini belum ada permintaan penurunan produksi batubara dari klien.
Sehingga, strategi yang dilakukan DEWA adalah peningkatan produktivitas serta peningkatan kapasitas alat produksi dengan melakukan beberapa perbaikan alat. "Kami saat ini masih fokus pada pencapaian produksi sesuai dengan target. Saat ini terus kami review sesuai dengan kondisi Covid 19," pungkas Mukson.
Selanjutnya: Volume pengiriman batubara Darma Henwa (DEWA) naik 27,96% di semester I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News