Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) masih tetap mengejar pengembangan bisnis nonbatubara. Rencana sejumlah proyek mineral terus berjalan sembari mencermati perkembangan kondisi terkini selama pandemi.
Kendati begitu, Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi tak menampik bahwa covid-19 menghambat sejumlah proyek nonbatubara yang sudah direncanakan DEWA. Saat ini, DEWA mengembangkan bisnis nonbatubara melalui empat proyek.
Mukson menyebut, pemunduran dan penyesuaian jadwal pengerjaan dilakukan pada proyek di Dairi, Sumatra Utara dan proyek yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah. Mukson bilang, pihaknya berharap kedua proyek tersebut bisa dimulai pada periode semester I tahun depan.
"Sampai dengan saat ini masih belum ada informasi yang pasti terkait waktu untuk memulai pekerjaan dari klien, namun demikian kami berharap proyek-proyek tersebut dapat dimulai pada semester pertama tahun 2021," kata Mukson kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9).
Baca Juga: Ubah susunan Direksi dan Komisaris, DEWA tetap kejar peningkatan produktivitas
Adapun, keempat proyek pengembangan bisnis non-batubara DEWA adalah, pertama, proyek penambangan seng dan timah di Dairi, Sumatra Utara. DEWA saat ini tengah melakukan pembahasan dengan klien terkait dengan finalisasi kontrak pengerjaan pembangunan infrastruktur tambang.
Kedua, proyek penambangan emas dan tembaga di Palu, Sulawesi Tengah. Pengerjaan proyek pengembangan infrastruktur, eksplorasi pengeboran dan penambangan di tambang emas dan tembaga masih menunggu instruksi untuk memulai pekerjaan dari klien.
Ketiga, proyek pertambangan emas di Garut, Jawa Barat. Pengerjaan jasa pertambangan emas dan pengolahan bijih di Garut saat ini masih terus berjalan.
Keempat, proyek penambangan emas dan tembaga di Tombulilato, Blok Sungai Mek, Gorontalo, yang masih menunggu adanya informasi terkait tender pengerjaan dari klien. Pada proyek ini rencananya DEWA akan bisa mengerjakan road construction, aktivitas penambangan dan reklamasi.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 pengaruhi kelangsungan proyek Darma Henwa (DEWA)
Belum ada capex nonbatubara
Mengenai kebutuhan investasi, Mukson mengatakan, DEWA masih belum menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) khusus terkait proyek non-batubara. Alhasil, sebagian besar pembelanjaan masih berasal dari pengeluaran operasional.
"Hal ini disebabkan oleh lingkup pekerjaan yang cukup beragam dan berbeda-beda di setiap proyek. Meskipun demikian, DEWA tentu akan mengalokasikan capex sesuai kebutuhan proyek ataupun strategi pengerjaan proyek," terang Mukson.
Yang jelas, sampai dengan Semester I-2020, total realisasi capex DEWA mencapai US$ 31,26 juta. Sebagian besar capex digunakan untuk pengadaan komponen dan suku cadang alat produksi, serta big tyre.
Baca Juga: Volume pengiriman naik 28%, pengupasan tanah Darma Henwa (DEWA) tumbuh 33%
Untuk lini bisnis di jasa batubara, DEWA masih fokus mengejar kinerja operasional sesuai dengan yang telah ditargetkan. Sebab menurut Mukson, meski harga batubara masih cenderung melemah, namun sampai saat ini belum ada permintaan penurunan produksi batubara dari klien.
Sehingga, strategi yang dilakukan DEWA adalah peningkatan produktivitas serta peningkatan kapasitas alat produksi dengan melakukan beberapa perbaikan alat. "Kami saat ini masih fokus pada pencapaian produksi sesuai dengan target. Saat ini terus kami review sesuai dengan kondisi Covid 19," pungkas Mukson.
Selanjutnya: Volume pengiriman batubara Darma Henwa (DEWA) naik 27,96% di semester I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News