kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertekan pandemi, Millenium Pharmacon (SDPC) catat penurunan penjualan di kuartal III


Jumat, 20 November 2020 / 14:38 WIB
Tertekan pandemi, Millenium Pharmacon (SDPC) catat penurunan penjualan di kuartal III
ILUSTRASI. PT Millenium Pharmacon International Tbk.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bisnis PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) sampai dengan kuartal ketiga tahun ini tergolong menyusut dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pelemahan ini disebabkan oleh bermacam hal yang berakar dari situasi pandemi Covid-19.

Menurut penuturan Ahmad bin Abu Bakar, Direktur Utama SDPC, sampai dengan akhir September 2020 pendapatan bersih perseroan tercatat Rp 1,95 triliun. Jumlah tersebut turun sekitar 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,02 triliun.

Padahal tiga tahun belakangan, perseroan masih mampu tumbuh setiap tahunnya rata-rata dobel digit. Tantangan bisnis di tahun ini, diakui Ahmad, sangat berat bahkan untuk pasar farmasi.

Baca Juga: Pendapatan Indomobil Multi Jasa (IMJS) naik 7,87% hingga kuartal III

"Permintaan obat ethical (resep) menurun signifikan selama pandemi ini, juga ada keterlambatan pembayaran dari Rumah Sakit pemerintah, swasta maupun apotek," ujarnya saat paparan publik virtual perseroan berlangsung, Jumat (20/11).

Saat pandemi ini, manajemen bilang, obat resep yang mudah diserap pasar rata-rata jenisnya untuk perawatan pasien Covid-19, sementara SDPC tidak memiliki portofolio tersebut. Segmen penjualan obat resep berkontribusi besar, berkaca pada laporan keuangan semester pertama tahun lalu kontribusinya terhadap penjualan mencapai 65%.

Selain itu beberapa klinik berobat, seperti praktek dokter gigi selama pandemi banyak yang tutup, padahal SDPC memiliki produk khusus gigi yang diserap oleh klinik tersebut. Belum lagi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar Berlangsung (PSBB) tempo hari, menurunkan aktivitas tim sales perseroan di lapangan.

Baca Juga: Pendapatan turun, Indomobil (IMAS) catat rugi bersih Rp 467,24 miliar di kuartal III

Akibat penurunan pendapatan bersih tersebut, perseroan turut mengalami penyusutan laba bersih dari Rp 9,11 miliar di kuartal ketiga tahun 2019 menjadi Rp 3,71 miliar di kuartal ketiga tahun ini. Untuk menghadapi tahun ini, SDPC akan memperketat pengeluaran dan memaksimalkan kerjasama dengan seluruh prinsipalnya.

Selanjutnya: PTPP raih kontrak baru Rp 12,57 triliun per Oktober 2020, proyek BUMN mendominasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×