kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.195   54,43   0,76%
  • KOMPAS100 1.105   10,17   0,93%
  • LQ45 876   9,53   1,10%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 447   4,91   1,11%
  • IDXHIDIV20 539   4,62   0,86%
  • IDX80 127   1,20   0,96%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,27   0,86%

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Produksi Alat Berat Tembus 8.000 Unit pada 2022


Minggu, 12 Februari 2023 / 16:59 WIB
Tertinggi Sepanjang Sejarah, Produksi Alat Berat Tembus 8.000 Unit pada 2022
ILUSTRASI. Produksi alat berat nasional di sepanjang 2022 tercatat sebanyak 8.826 unit atau tumbuh 30,9% dibandingkan 2021 sebesar 6.740 unit.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi alat berat nasional di sepanjang 2022 tercatat sebanyak 8.826 unit atau tumbuh 30,9% dibandingkan 2021 sebesar 6.740 unit. Produksi alat berat di 2022 ini mencetak rekor tertinggi sejak 1999 di mana pada kala itu produksi baru di 726 unit dalam setahun. 

Di sepanjang tahun lalu, produksi Hydraulic Excavator paling mendominasi sebanyak 7.458 unit atau naik 21,6% YoY.  Kemudian diikuti produksi Bulldozer sebanyak 908 unit, lalu Dump Truck 339 unit, dan Motor Grader sebanyak 121 unit. 

Meski mencetak produksi alat berat tertinggi sepanjang sejarah, sejatinya pencapaian ini belum seperti yang diproyeksikan Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) sebelumnya. 

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Optimistis Penjualan Alat Berat Melonjak 128% di Tahun 2023

Di tahun lalu, Hinabi menargetkan produksi alat berat sebanyak 10.000 unit. Ketua Umum Hinabi, Jamalludin menyampaikan salah satu kendala yang dihadapi pelaku usaha ialah ketersediaan material. Pasalnya saat ini sebagian material untuk memproduksi alat berat masih diimpor. 

“Di tahun lalu sebenarnya permintaan (alat berat) dari semua industri meningkat, tetapi ada keterbatasan material. Ditambah lagi kuota impor juga sangat terbatas,” jelasnya kepada Kontan.co.id Minggu (12/2). 

Namun sayang, Jamalludin tidak bisa memerinci perihal persoalan ini. Dia bilang soal pembatasan kuota impor material ini berada di ranah pemerintah. “Itu Kementerian Perindustrian yang paham,” balasnya singkat. 

Baca Juga: Industri Jasa Tambang Mengalap Berkah dari Kenaikan Produksi Batubara

Terlepas dari persoalan itu, Jamalludin menegaskan, pihaknya melihat prospek bisnis alat berat masih prospektif di sepanjang tahun ini. Dia bilang, geliat bisnis di sektor pertambangan masih tinggi sehingga permintaan masih cukup besar. 

“Sektor pertambangan masih cukup besar di samping itu juga pemenuhan 2022 yang belum optimal sehingga berdampak pada permintaan 2023,” jelasnya. 

Menimbang hal tersebut, Jamalludin tetap optimistis memasang target produksi alat berat sebanyak 10.000 unit atau kapasitas penuh produksi Hinabi di sepanjang 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×