kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,54   -19,95   -2.16%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terus Genjot Penjualan, Agung Podomoro (APLN) Raup Revenue Rp 2,2 Triliun


Jumat, 09 September 2022 / 09:51 WIB
Terus Genjot Penjualan, Agung Podomoro (APLN) Raup Revenue Rp 2,2 Triliun
ILUSTRASI. Tenaga pemasaran?menawarkan properti yang dikembangkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kepada pengunjung di Jakarta,


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memandang sektor properti semakin mengalami pemulihan. Untuk memanfaatkan momentum kebangkitan ini, pengembang ini melakukan berbagai program untuk mendorong penjualan tahun ini.

Pada semester I 2022, APLN berhasil membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 2,20 triliun atau tumbuh 5,23% secara year on year (YoY).

Perseroan juga telah membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp 1,55 triliun pada paruh pertama tahun ini, naik 48 % dari Rp 1,05 triliun pada periode sama sebelumnya.

Untuk semakin mendorong penjualan untuk memanfaatkan momentum pemulihan industri properti ini, APLN menggelar Festival Investasi Properti. Pameran ini diadakan di Central Park Jakarta selama periode 6-18 September 2022.

Baca Juga: Penjualan Agung Podomoro (APLN) Terungkit Daya Beli

Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk, Agung Wirajaya, mengatakan pihaknya berharap daya beli masyarakat terhadap properti semakin meningkat sehingga sektor properti juga dapat pulih menjadi lebih kuat.

“Kami berkomitmen untuk menpercepat progres pembangunan proyek properti kami di berbagai wilayah di Indonesia,” katanya Agung dalam keterangannya dikutip Jumat (9/9).

Adapun, proyek-proyek properti Agung Podomoro di berbagai daerah seperti Podomoro City Deli Medan dan Podomoro Park Bandung mencatat nilai pengakuan penjualan terbesar.

Perseroan juga menggarap proyek Kota Podomoro Tenjo yang dibangun saat pandemi dan telah terjual 4.200 unit dalam waktu 2 tahun setelah diluncurkan.

Selain itu, APLN mengembangkan rumah tapak melalui Bukit Podomoro Jakarta, menggarap Podomoro Golf View, Pakubuwono Spring, Podomoro Golf view, dan Grand Taruma Karawang.

Agung mengatakan pemulihan industri properti membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak mulai dari pengembang, pelaku industri, konsumen, dan pemerintah. Di tengah situasi ekonomi yang dinamis, lanjutnya, industri properti mesti didorong untuk pulih lebih cepat agar daya beli masyarakat bangkit lebih kuat.

“Insentif pemerintah yang memberikan relaksasi juga patut diapresiasi dan didukung terus, kami melihat bahwa program ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat dan pelaku industri properti,” katanya.

Baca Juga: Pendapatan Agung Podomoro (APLN) Melesat 41% pada Semester 1-2022

Seiring dengan memulihnya kondisi ekonomi dan aktivitas masyarakat, sektor properti di Indonesia menunjukkan tren positif. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dengan sampel pengembang-pengembang di 18 kota mencatat, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan 1-2022 tumbuh 1,87% YoY.

Presiden Direktur PT Era Indonesia Darmadi Darmawangsa mengatakan bahwa relaksasi dari pemerintah dengan memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DPT) untuk pembelian properti turut menciptakan sentimen yang sangat positif di pasar properti.

“Situasi ekonomi ke depan diperkirakan akan lebih dinamis dan menantang, mengingat terjadinya kenaikan harga seperti bahan bakar minyak (BBM) yang diperkirakan akan berdampak kenaikan inflasi sampai angka 6,6-6,8%. Namun, justru orang-orang yang menginvestasikan uangnya untuk membeli properti akan lebih untung,” katanya.

Darmadi mengatakan tekanan inflasi akan melemahkan daya beli, namun justru di posisi inilah potensi investasi properti bersinar. Ia bilang, daya tahan industri properti yang telah teruji waktu membuktikan bahwa investasi di sektor ini paling menjanjikan.

“Properti justru menjadi aset investasi yang anti-inflasi, yang menjaga dana atau aset lebih aman bahkan terus mengalami pertambahan nilai,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×