Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
SYDNEY. Lion Air diperkirakan mulai mengoperasikan anak usahanya, Thai Lion, pada akhir tahun ini dengan menggunakan armada Boeing 737-900 ER. Hadirnya anak usaha itu akan memosisikan maskapai penerbangan tersebut head to head dengan operator penerbangan murah lainnya yang sudah beroperasi di Thailand, AirAsia dan Nok Air.
Mengutip CAPA Center for Aviation, Rabu (25/9), Thai Lion sepenuhnya akan menerapkan layanan low cost carrier (LCC) tanpa ada layanan makanan dalam penerbangan. Hal ini berbeda dengan Malindo Air, yang menerapkan konsep LCC namun tetap memberi makanan kepada penumpang.
Thai Lion akan menggunakan bandara Don Mueang, Bangkok sebagai terminal. Tahap pertama, maskapai tersebut akan melayani rute Bangkok-Jakarta dan Bangkok-Kuala Lumpur. Dengan melayani dua rute tersebut, Lion bisa mendongkrak jumlah penumpangnya.
Sejauh ini, Thai Lion masih menunggu persetujuan dari otoritas penerbangan Thailand. Dalam rangka masuk ke Thailand, Lion Air menggandeng partner lokal, dengan porsi pembagian saham sebesar 49% dipegang Lion Air dan sisanya 51% oleh partner tersebut. “Thailand memiliki potensi pariwisata yang cukup besar," ujar CEO Lion Group, Rusdi Kirana sebagaimana dikutip dari CAPA.
Sementara itu, Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait saat dikonfirmasi melalui telepon tidak memberikan jawaban. Namun, beberapa waktu lalu Edward Sirait menyatakan bahwa untuk tahap awal, Thai Lion akan menggunakan empat pesawat jenis Boeing 737-900ER. "Investasinya enggak banyak, cuma US$10 juta," kata Edward, di Batam, Kamis sore (29/8).
Pengadaan empat pesawat jenis Boeing 737-900ER tersebut berasal dari dana Lion Group . Dengan beroperasinya Thai Lion di Thailand, lanjut Edward, akan berdampak pada promosi pariwisata di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News