Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Pasar telepon seluler (ponsel) pintar memang legit, tapi persaingan industri ini juga sengit. Pasca mengakuisisi Nokia pada April 2014, Microsoft tertantang ingin ikut mencuil pasar ini. Melalui Microsoft Devices Indonesia, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat itu juga kepincut bertarung di pasar ponsel Indonesia.
Ada tiga strategi yang ditempuh. Pertama, merilis ponsel pintar harga miring. Untuk pertama kalinya, Microsoft memperkenalkan ponsel pintar di bawah merek Microsoft seri Lumia 535 pada Senin (1/12) kemarin di Jakarta. Harga ponsel itu Rp 1,69 juta per unit.
Patokan harga segitu tak lain demi menjaring pasar luas. "Ada potensi di pasar yang kami bisa dapat dengan dengan harga yang terjangkau," ujar Wirda Haryany, Product Manager Microsoft Device Indonesia Senin, (1/12).
Kedua, menyodorkan spesifikasi khusus. Sepertinya Microsoft sadar, tak mudah merebut pasar Android yang kini didominasi Samsung dan iOs yang dikempit Apple. Dus, perusahaan itu memilih menawarkan sistem operasi berbeda dan mengklaim lebih bersifat personal.
Microsoft juga menawarkan konsep ponsel pintar dengan layanan komputasi awan (cloud computing). "Kami ingin menjadi awal dari era baru ponsel pintar yang menyediakan sistem cloud," klaim William Hamilton-Whyte, Presiden Direktur Microsoft Devices Indonesia.
Ketiga, menghadirkan Microsoft Experience Town. Wujudnya seperti gerai, dimana konsumen bisa menjajal spesifikasi ponsel produksi Microsoft. Saat ini, gerai itu sudah hadir di Jakarta. Rencananya, bakal menyusul gerai serupa di beberapa kota utama Jawa dan Luar Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News