kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Tiga sektor non migas catatkan ekspor manufaktur gemilang sepanjang kuartal I 2021


Minggu, 25 April 2021 / 13:14 WIB
Tiga sektor non migas catatkan ekspor manufaktur gemilang sepanjang kuartal I 2021
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja memproduksi pakaian. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan industri pengolahan nonmigas sepanjang Januari-Maret 2021 mengalami surplus sebesar US$ 3,69 miliar. Capaian positif ini merupakan hasil dari kinerja ekspor sektor manufaktur yang meningkat pada periode tersebut.

“Secara kumulatif, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada Januari-Maret 2021 adalah sebesar US$38,96 miliar atau naik 18,06% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Minggu (25/4).

Menperin menyampaikan, meskipun di tengah terpaan dampak pandemi Covid-19, kinerja pengapalan industri manufaktur masih mendominasi terhadap capaian nilai ekspor nasional. Sepanjang tiga bulan tahun ini, sektor manufaktur memberikan kontribusi terbesarnya hingga 79,66% dari total nilai ekspor nasional yang menyentuh US$48,90 miliar.

Adapun tiga sektor primadona yang membuat kinerja ekspor manufaktur tersebut menjadi gemilang, yaitu industri makanan dan minuman dengan sumbangsihnya sebesar US$9,69 miliar, kemudian disusul industri logam dasar mencapai US$5,87 miliar, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar US$4,18 miliar.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham PT PP pasca divestasi jalan tol di Medan

“Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit, tutur Agus. Sementara itu, berkat hilirisasi di sektor logam, ekspor produk besi dan baja Indonesia telah memberikan nilai tambah signifikan bagi devisa," sambungnya.

Selanjutnya, berbagai produk kimia juga menjadi primadona ekspor nonmigas. Ini yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung dari ekspor kita di masa yang akan datang, imbuhnya. Selama ini, produk-produk industri terbukti mampu menjadi pilar utama bagi capaian nilai ekspor nasional.

Pihaknya optimistis, capaian kinerja ekspor yang sangat baik di saat masa pandemi ini, menunjukkan bahwa pelaku industri mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada, sehingga dapat mendorong upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Oleh karenanya, Agus memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pelaku industri di tanah air yang masih agresif menembus pasar internasional di tengah tantangan kondisi pandemi saat ini. "Selain mampu memenuhi kebutuhan domestik, industri kita juga sudah bisa membuat produk yang berkualitas dan kompetitif di pasar global," ujarnya.

Selanjutnya: Koreksi aset kripto dinilai hanya bersifat sementara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×