Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Caranya, pesanan lewat e-commerce akan didrop ke jasa distribusi perusahaan. Menurut Syahrizal cara ini cukup ampuh menghadapi distribusi offline yang sudah menghadapi banyak tantangan.
Selain menggarap pasar digital dengan produk anak-anak, Syahrizal mengakui Tigaraksa juga akan menambah penjualan kosmetik dan produk organik di platform smart family.
Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) tetap gencar tambah prinsipal baru
"Kalau beli buku dan produk pendidikan pasti yang beli ibu-ibu, tidak menutup kemungkinan kalau kosmetik dan produk organik juga akan dilirik dan dibeli," ungkapnya.
Dalam memuluskan rencananya, Tigaraksa Satria sudah menganggarkan belanja modal. Meski tidak mau buka-bukaan berapa nominal angkanya, Syahrizal menjelaskan capital expenditure (Capex) yang dianggarkan lebih kecil dari 2019 yang sebesar Rp 29 miliar.
Adapun penggunaan belanja modal bukan ditujukan untuk pembelian aset, karena Syahrizal menjelaskan kebijakan perseoran adalah zero aset. Artinya, aset seperti mobil hingga laptop disewa dari pihak luar.
Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) segera bangun pabrik baru di Jawa Tengah
Nah, penggunaan belanja modal lebih difokuskan untuk hal-hal yang produktif atau ke arah pengembangan pabrik di Pulogebang untuk menambah kapasitas produksi.
Adapun TGKA memproyeksikan penjualan bisa tumbuh high single digit di sepanjang 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News