Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen distribusi dan logistik, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) bakal gesit memperdalam pasar lokal di sepanjang tahun ini. Salah satunya dengan menambah lokasi distribusi di 10 kota.
Corporate Secretary Tigaraksa Satria, Syahrizal Sabir mengatakan pada 2020 ini, perusahaan akan menambah loksi distribusi ke 10 kota. Dengan demikian, TIgaraksa akan memiliki 50 lebih lokasi distribusi nantinya.
Baca Juga: Audience share Surya Citra Media (SCMA) meningkat, begini tanggapan analis
"Lebih jelasnya dari yang sebelumnya hanya 40-an kota menjadi lebih dari 50-an kota," ujar Syahrizal, di Jakarta, Kamis (6/2).
Syahrizal menjelaskan, ekspansi ini akan diarahkan ke kota besar khususnya di pulau Jawa. Untuk ekspansi ini, Syahrizal menuturkan perusahaan akan melakukan penambahan armada logistik dan tim yang akan mengurus lini bisnis ke kota baru.
Selain menambah kota tujuan penjualan, Tigaraksa juga berencana menambah minimal dua prinsipal baru di segmen konsumer. Syahrizal mengakui hingga saat ini sudah ada pendekatan dengan tiga prinsipal di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Sejatinya, segmen konsumer memang jadi core bussiness perusahaan.
Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) mematok pertumbuhan tinggi untuk buku pendidikan
Adapun untuk penjualan online juga akan gesit dibidik TGKA. Saat ini kontribusi penjualan dari segmen online dari Smart Family masih kecil, tapi pertumbuhannya paling signifikan.
Syahrizal menjelaskan saat ini perusahaan sudah bekerjasama dengan e-commerce seperti Lazada, Bukalapak, dan Grab Kios untuk memasarkan produknya.
Caranya, pesanan lewat e-commerce akan didrop ke jasa distribusi perusahaan. Menurut Syahrizal cara ini cukup ampuh menghadapi distribusi offline yang sudah menghadapi banyak tantangan.
Selain menggarap pasar digital dengan produk anak-anak, Syahrizal mengakui Tigaraksa juga akan menambah penjualan kosmetik dan produk organik di platform smart family.
Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) tetap gencar tambah prinsipal baru
"Kalau beli buku dan produk pendidikan pasti yang beli ibu-ibu, tidak menutup kemungkinan kalau kosmetik dan produk organik juga akan dilirik dan dibeli," ungkapnya.
Dalam memuluskan rencananya, Tigaraksa Satria sudah menganggarkan belanja modal. Meski tidak mau buka-bukaan berapa nominal angkanya, Syahrizal menjelaskan capital expenditure (Capex) yang dianggarkan lebih kecil dari 2019 yang sebesar Rp 29 miliar.
Adapun penggunaan belanja modal bukan ditujukan untuk pembelian aset, karena Syahrizal menjelaskan kebijakan perseoran adalah zero aset. Artinya, aset seperti mobil hingga laptop disewa dari pihak luar.
Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) segera bangun pabrik baru di Jawa Tengah
Nah, penggunaan belanja modal lebih difokuskan untuk hal-hal yang produktif atau ke arah pengembangan pabrik di Pulogebang untuk menambah kapasitas produksi.
Adapun TGKA memproyeksikan penjualan bisa tumbuh high single digit di sepanjang 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News