Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga 50% per September 2021.
Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk berbagai prinsipal ini, menganggarkan alokasi capex sekitar Rp 25,23 miliar di tahun 2021. Artinya, capex yang terserap telah mencapai angka Rp 12,5 miliar hingga kuartal III tahun ini.
"Hingga kuartal III-2021 kami sudah menghabiskan 50% dari capex, sampai akhir tahun akan terealisasi semuanya," ungkap Presiden Direktur TGKA Lianne Widjaja, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (19/10).
Dalam materi paparan publik, disebutkan bahwa dana capex 2021 digunakan untuk berbagai kebutuhan perusahaan. Seperti misalnya tabung gas yang membutuhkan budget paling besar hingga Rp 8,18 miliar. Lalu ada kebutuhan peralatan dan perabotan kantor (hardware & software) senilai Rp 6,32 miliar.
Baca Juga: Jajaki lini bisnis anyar, ini yang jadi fokus Tigaraksa Satria (TGKA)
Selanjutnya ada mesin dan peralatan pabrik yang mencapai Rp 6,05 miliar. Kemudian bangunan dan prasarana serta alat cetak, perlengkapan, dan peralatan lain (alat gudang) yang masing-masing senilai Rp 795 juta dan Rp 3,87 miliar.
Di samping itu, untuk memuluskan pertumbuhan bisnis ke depan, TGKA pun telah mencanangkan sejumlah strategi bisnis khusus. Pertama, perusahaan melakukan perluasan network coverage dan kedalaman proses di general trade channel untuk mencapai target penjualan.
TGKA juga terus berupaya melakukan perbaikan service level. Sebab, service level dinilai sebagai kinerja yang masih harus ditingkatkan dari waktu ke waktu untuk mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.
Tak hanya itu, setiap tahunnya TGKA juga rutin melakukan ekspansi, baik dari penambahan prinsipal-prinsipal maupun network coverage baru. "Di samping area-area baru yang kami belum masuk, kami juga tambahkan agen-agen baru yang bisa menambah penjualan kami baik di tahun ini maupun tahun depan," sambungnya.
Baca Juga: Produksi Vale Indonesia (INCO) turun pada kuartal III, ini penyebabnya
Terakhir, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2021 ini perusahaan juga mulai serius melakukan penjajakan bisnis ke lini cold chain product dan juga e-commerce. Yang mana saat ini perusahaan tengah fokus pada pengembangan sumber daya dan juga infrastruktur.
TGKA belum merilis secara resmi laporan keuangan kuartal III-2021. Namun demikian, secara garis besar Lianne bisa mengatakan bahwa kinerja perusahaan masih bertumbuh hingga periode September tahun ini.
"Kinerja cukup baik meskipun kami punya target secara overall belum bisa mencapai target. Tapi kami masih bertumbuh untuk tahun 2021 di kuartal ketiga ini," tuturnya.
Adapun, hingga semester I-2021, TGKA tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 5,94 triliun. Jumlah itu menyusut 10,63% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 6,65 triliun.
Sementara dari sisi bottom line, terpantau meningkat dengan torehan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 250,52 miliar, atau tumbuh sekitar 6,10% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2020 senilai Rp 236,11 miliar.
Selanjutnya: Trisula International (TRIS) baru realisasikan belanja modal Rp 9 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News