kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Timah (TINS) tunda ekspansi gara-gara tertekan corona dan penurunan harga logam


Kamis, 16 April 2020 / 16:46 WIB
Timah (TINS) tunda ekspansi gara-gara tertekan corona dan penurunan harga logam
ILUSTRASI. Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) meninjau komoditas Timah Batangan produksi PT Timah (Persero) di salah satu gudang di Bangka Belitung beberapa waktu yang lalu.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Abdullah tak menampik, pengerjaan proyek Furnace Ausmelt ini bakal terhambat oleh kondisi pandemi Corona. Kendati begitu, katanya, penyelesaian fasilitas pengolahan ini tetap ditarget selesai sesuai jadwal pada tahun 2021 mendatang.

"Furnace Ausmelt tetap jalan, walaupun sedikit mundur karena efek covid-19. Namun target penyelesaian diupayakan sesuai jadwal," ujarnya.

Sebagai informasi, fasilitas pengolahan ore timah kadar rendah ini dibangun dengan menggunakan teknologi EPCC TSL Furnace Ausmelt 40.000 crude tin yang berlokasi di Muntok Bangka Barat. Pembangunan tanur pengolahan pemurnian dengan kapasitas 40.000 ton ini akan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Adapun, dari sisi kinerja, tampaknya TINS cukup pesimistis di tahun ini. Kondisi pandemi corona yang menekan pasar dan harga logam timah dunia diproyeksikan bakal membuat kinerja TINS merosot. Apalagi, pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah juga semakin menambah beban TINS di tahun ini.

"Dengan adanya Corona, kinerja perseroan kemungkinan mengalami penurunan seiring dengan penurunan proyeksi harga logam timah di pasar dunia. Kinerja TINS dipengaruhi oleh pergerakan harga logam timah dan nilai tukar rupiah," terangnya.

Untuk itu, di tengah kondisi pandemi seperti sekarang TINS pun membuka opsi untuk melakukan revisi pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) di tahun ini. Abdullah bilang, revisi akan dilakukan dengan mencermati dampak Covid-19 di Q1 dan Q2, serta ketika selisih dari realisasi dan rencana sudah di atas 20%.

Abdullah bilang, produksi bijih maupun logam timah TINS ditaksir mengalami penurunan dan lebih rendah dari rencana. Begitu juga dengan kinerja penjualan logam timah seiring dengan tingkat pelemahan permintaan pasar logam timah dunia di periode Kuartal I.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×