kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingginya Harga Minyak akan Memberi Peluang Pertumbuhan Bagi Penyewaan Kapal


Rabu, 22 Juni 2022 / 11:38 WIB
Tingginya Harga Minyak akan Memberi Peluang Pertumbuhan Bagi Penyewaan Kapal
ILUSTRASI. Wintermar Offshore Marine Tbk.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya harga komoditas energi seperti minyak dunia diyakini akan menjadi peluang yang baik bagi pertumbuhan bisnis PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) pada sisa tahun ini. 

Investor Relations Wintermar Pek Swan Layanto mengungkapkan, harga minyak yang tinggi justru memberikan peluang pertumbuhan penyewaan kapal. Pasalnya, hal tersebut mendorong proyek pengeboran minyak semakin masif. Pada akhirnya, permintaan untuk kapal pendukung pun ikut mengalami kenaikan.

“Di satu sisi, keberadaan kapal yang siap beroperasi semakin terbatas dengan tingginya permintaan. Alhasil, hal tersebut telah membuat harga sewa mulai naik sehingga menjadi katalis positif untuk kinerja WINS,” kata Pek Swan kepada Kontan.co.id, Jumat (17/6).

Lebih lanjut, ia bilang kondisi saat ini diyakini akan menjadi siklus bisnis yang bagus WINS. Setelah, emiten pelayaran ini membukukan kinerja kuartal I-2022 yang kurang optimal.  Sebagai informasi, pada kuartal I-2022, pendapatan WINS masih tumbuh 2,83% secara year on year (yoy) menjadi US$ 10,5 juta. 

Baca Juga: Direstui Pemegang Saham, Paramita Bangun Sarana (PBSA) akan Stock Split

Rinciannya, pendapatan dari sewa kapal sebesar US$ 9,54 juta atau turun 2,67% dibandingkan Kuartal I-2021 senilai US$ 9,8 juta. Kemudian, lini bisnis jasa pelayaran lainnya tumbuh 134,27% menjadi US$ 962,082 per Maret 2022 dari sebelumnya US$ 410,668.

Namun, dari sisi bottom line, rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru membengkak 443,7% menjadi  US$ 1,8 juta. 

Pek Swan menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah adanya lonjakan infeksi Omicron pada armada. Hal ini menyebabkan para klien menunda dimulainya operasi di charter internasional maupun domestik pada kuartal I-2022, padahal kapal sejatinya sudah siap beroperasi.

Meski pada periode tiga bulan pertama di tahun ini, bisnis WINS tertekan, Pek Swan optimistis bisa membukukan kinerja yang lebih baik pada sisa tahun ini. Selain ditopang oleh tingginya permintaan dan kenaikan harga sewa, ia meyakini langkah ekspansi yang dilakukan WINS di tahun ini juga akan bisa mendongkrak kinerja perseroan.

Lebih lanjut, ia bilang, WINS sejak akhir tahun lalu hingga akhir Maret kemarin setidaknya telah mengakuisisi sebanyak 6 kapal baru. Mulai dari dari 5.000 BHP Anchor Handling Tug Supply (AHTS), 6.000 BHP Anchor Tug Supply (ATS) hingga Platform Supply Vessels (PSV). 

Baca Juga: Intip Strategi Intiland (DILD) Mencapai Target Marketing Sales Rp 2,4 Triliun

Adapun, WINS kini tercatat sudah memiliki lebih dari 65 armada, mulai dari AHTS, ATS, PSV, tug boat, fast utility vessel, dan sebagainya. Seluruh armada ini siap mendukung kegiatan hulu perusahaan minyak dan gas lepas pantai dalam eksplorasi dan pengembangan selama tahap produksi dan pasca produksi di lebih dari 12 negara di Asia Tenggara, Africa, Rusia, Timur Tengah, dan Amerika Selatan. 

Walaupun telah memiliki armada tambahan, Pek Swan menyebut hal tersebut tidak serta merta mendongkrak kinerja WINS. Pasalnya, 4 dari 6 kapal tersebut tengah menjalani docking dan reaktivasi pada kuartal pertama kemarin. Oleh sebab itu, kapak tersebut belum berkontribusi terhadap pendapatan, namun biaya sudah dikeluarkan.

“Setelah direnovasi dan melalui fase aktivasi, armada-armada tersebut akan mulai bekerja pada paruh kedua tahun ini, sehingga berpotensi menambah pendapatan perseroan pada sisa tahun ini,” imbuh Pek Swan.




TERBARU

[X]
×