Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan daya saing industri kecil menengah (IKM) kosmetik dan produk herbal melalui pengembangan desain pengemasan.
Untuk itu, pelaku IKM perlu menyiapkan diri dengan bekal pengetahuan tentang cara produksi dan pengemasan yang baik sehingga menghasilkan produk yang aman, bermutu dan berkualitas, serta memenuhi standar untuk dipasarkan.
"Tren kemasan untuk produk kosmetik dan produk herbal saat ini mulai berkembang menjadi ramah lingkungan, seperti menggabungkan tutup kemasan natural atau tidak berwarna (non-logam), tutup kemasan dari bambu, serta plastik daur ulang berkualitas tinggi," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (14/9).
Oleh karena itu, guna mengikuti tren tersebut dalam meningkatkan kualitas desain kemasan, Ditjen IKMA Kemenperin telah menyelenggarakan webinar tentang tren kemasan untuk IKM kosmetik dan produk herbal, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dongkrak daya beli, Kemenperin usulkan pajak mobil baru 0%
"Dengan meningkatnya penggunaan kosmetik dan produk herbal, memacu produsen untuk berkreasi merancang kemasan yang menarik sehingga fungsi utama dari kemasan tidak hanya untuk menjaga produk, namun juga kemasan dapat menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran," ujar Dirjen IKMA.
Menurut Gati, meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk kecantikan dan perawatan tubuh, diperkirakan menjadi pemicu pertumbuhan industri kosmetik di dalam negeri.
“Seiring perkembangan zaman, industri kosmetik tidak hanya menjadi kebutuhan primer kaum wanita, tetapi juga mulai berinovasi pada produk kosmetik untuk pria dan anak-anak," ungkapnya.