Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PGN Saka sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina mengklaim mencetak efisiensi hingga US$ 2,18 juta per tahun. Efisiensi ini diperoleh pasca perusahaan melakukan peningkatan digitalisasi proses bisnis.
Presiden Direktur PGN Saka Avep Disasmita mengungkapkan, pihaknya meningkatkan performa bisnis yang lebih efisien dan aman melalui implementasi perangkat lunak sumber terbuka (open source software).
Selain itu, PGN Saka juga mengembangkan aplikasi Vessel Monitoring untuk memonitor pergerakan kapal di perairan sekitar Blok Pangkah dan Blok Muriah. Inisiatif ini diambil untuk mencegah terjadinya insiden maupun kecelakaan fatal di fasilitas lepas pantai yang dioperasikan PGN Saka.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tancap Gas Berkat Harga Migas
“Sistem Vessel Monitoring menyuguhkan data secara real-time selama 24 jam dalam seminggu dan mampu menghemat biaya hingga US$ 2,18 juta per tahun, dibanding biaya yang dikeluarkan apabila kami melakukan monitoring secara konvensional dengan menggunakan kapal patroli,” ungkap Avep dalam keterangan resmi, Minggu (27/11).
Avep mengatakan, transformasi digital yang dilakukan PGN Saka juga dilakukan untuk mendukung Sistem Operasi Terpadu (SOT) yang diimplementasikan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ke seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). SOT mampu meliput kegiatan operasi mulai dari produksi harian (minyak, gas, dan LPG), financial report, daily drilling report, dan sebagainya
Dalam mendukung sistem tersebut, PGN Saka mengaplikasikan E-MBER (Electronic Maintenance Brief Report) di 2019, ATG (Automatic Tank Gauge) di 2020, dan PIMS (Production Integrated Monitoring System) di 2020.
Baca Juga: PGN Tingkatkan Kinerja dengan Kebut Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik
Menurut Avep, penggunaan teknologi open source untuk pengembangan aplikasi berbasis proses bisnis membawa keuntungan bagi perusahaan tidak hanya dari segi efisiensi kegiatan operasi, tetapi juga efisiensi biaya.
“Proses pengembangan aplikasi menjadi lebih singkat dan efisien karena kita tidak dihadapkan pada skema yang kompleks untuk mendapatkan lisensi,” jelas Avep.
Avep melanjutkan, transformasi digital yang diterapkan oleh PGN SAKA juga diharapkan mampu menopang peningkatan kinerja, sehingga akan meningkatkan kinerja konsolidasi PGN Subholding Gas Group. Saat ini, PGN Saka mengelola produksi Blok Pangkah, Ketapang, Fasken, Bangkanai, Muriah, dan Muara Bakau.
Dalam mendukung pertumbuhan kinerja, PGN Saka melanjutkan investasi pada eksplorasi baru dan pengembangan lapangan terutama asset di Pangkah dan Muriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News